kabarin.co – Jakarta, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengungkap bukti uang dugaan suap proyek pembangunan PLTU Riau-1 yang mengalir ke Munaslub Partai Golkar walaupun banyak elit partai berlambang pohon beringin yang membantahnya ihwal tersebut.
“Ya semua orang boleh menyangkal, boleh membantah ya, tapi nanti kan akhirnya di pembuktian gitu kan,” kata Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata saat menghadiri acara lokakarya di Jakarta, Jumat (31/8/2018).
KPK Akan Buktikan Aliran Duit Suap PLTU Riau ke Munaslub Golkar
Alex mengatakan, pada saat proses pembahasan proyek PLTU Riau-1 itu Eni tengah menjabat sebagai Bendahara Munaslub Partai Golkar. Maka dari itu, Alex menduga uang yang diterima Eni tidak bisa dipisahkan dengan acara Munaslub Partai Golkar.
“Itu digunakan untuk apa saja yang jelas bendahara umum dan yang bersangkutan sudah menyampaikan salah satunya digunakan untuk munaslub,” jelasnya.
Sebelumnya, Eni Saragih menyatakan memang ada sejumlah uang suap yang diterimanya mengalir untuk Munaslub Partai Golkar. Dia mengaku hanya menjalankan tugasnya tersebut sebagai kader partai Golkar
Bukan cuma itu, Eni juga menyebut sebagai kader Golkar ada arahan dari Ketua Umum untuk mengawal proyek PLTU Riau-1 yang kini sedang disidik KPK.
“Karena saya petugas partai, saya petugas partai, kalau ada (perintah) pasti kan saya ada ketua umum,” kata Eni.
Eni sendiri diduga telah menerima uang suap untuk meloloskan proyek PLTU Riau-1 ke Blackgold Natural Resources Limited. Uang tersebut diterima Eni dalam kurun waktu November – Desember 2017 dari bos PT Blackgold Natural Resources Limited Johanes B Kotjo.
Dalam kurun waktu November – Desember 2017, kepemimpinan Golkar masih dibawah kendali Setya Novanto. Peralihan kepemimpinan di tubuh partai berlambang pohon beringin itu terjadi saat Setnov ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan KPK.
Setya Novanto digantikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada pertengahan Desember 2017. Sebelum peralihan, Idrus Marham yang saat itu menjadi Sekretaris Jenderal Golkar ditunjuk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Golkar.
Kendati demikian, Eni tidak menyebut dengan terang siapa Ketum Partai Golkar yang memerintahnya untuk mengawal proyek PLTU Riau-1 itu. Kata Alex, ketum yang menjabat saat itu yakni, Setya Novanto.
“Saya enggak tahu (pemeriksaan Setnov apakah terkait untuk Munaslub) ya, tapi pastinya karena yang bersangkutan ketua umum ya,” pungkasnya. (epr/oke)
Baca Juga:
KPK Periksa Idrus Marham Sebagai Tersangka Suap PLTU Riau-1
KPK Kembali Periksa Dirut PLN Sofyan Basir Terikait Kasus Suap PLTU Riau
Idrus Marham Resmi Ditahan KPK
Eni Saragih Mengakui Berikan Uang Rp2 Miliar untuk Munaslub Golkar







