Oleh karena itu, tambah Fadli, konsep ‘bhineka’ bukanlah sebatas pada hadirnya keanekaragaman suku bangsa dalam masyarakat yang majemuk saja, tetapi keberagaman tersebut harus mewujud dengan hadirnya pengakuan kesederajatan. Dengan demikian, kebhinekaan akan meminimalisir hadirnya berbagai bentuk anarki mayoritas di dalam kehidupan bermasyarakat.
“Persoalan kebhinekaan ini sudah selesai, sehingga tidak perlu diperdebatkan lagi,” kata Fadli.
Ia juga menyayangkan adanya narasi ‘Pancasila dan non-Pancasila’ yang menurut dia sebagai narasi yang terlalu ‘diada-adakan’. Bahkan Fadli berpendapat upaya-upaya membuat narasi tersebut adalah settingan oknum-oknum yang ingin memecah belah bangsa Indonesia. Fadli berharap masyarakat Indonesia khususnya anak-anak muda dapat mengamalkan Pancasila dengan baik, sehingga masuknya berbagai ideologi asing seperti radikalisme dan terorisme akan terbendung.
“Di situlah tantangannya, pemimpin yang kuat dapat menjadikan perbedaan-perbedaan menjadi sebuah kekuatan,” tegasnya.