GJI: Jangan Ada Agenda Politik dan Dakwah Khilafah di Reuni 212

HTI sendiri telah dibubarkan pemerintah pada Juli 2017 karena dianggap organisasi terlarang yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Budi Djarot menduga sisa-sisa pendukung HTI masih ada yang kini berkamuflase ke dalam Reuni 212.

“Karena jelas-jelas nanti dalam aksi reuni itu akan muncul simbol atau yel-yel yang menyerupai gerakan HTI. Kalau muncul khilafah kami ingin hentikan,” ujarnya.

Sebelumnya Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Arsul Sani menyebut peserta Reuni 212 tidak akan memilih pasangan Jokowi-Ma’ruf karena acara itu bermuatan politis. Dia menghargai Reuni 212 sebagai kebebasan berkumpul dan berpendapat namun jangan dikotori dengan kampanye hitam menjelekkan pemerintah terutama Jokowi-Ma’ruf.

Baca Juga :  Partai Kecil Persiapkan Saksi Lebih Dini Demi Menjaga Perolehan Suara di Pemilu 2019

“Kami hargai ekspresi hak konstitusional masyarakat yang dijamin dalam UUD 1945 untuk berserikat dan berkumpul. Tapi kami berharap forum tersebut sepenuhnya menjadi forum silaturahmi yang membangun atau menguatkan Ukhuwah Islamiyah diantara berbagai elemen umat,” kata Arsul.