“Saya tidak terima lagu itu dipakai untuk kampanye. Baik itu pasangan Jokowi-Amin maupun Prabowo-Sandi. Tahun 2014 saya pendukung Jokowi. Tapi, saya tidak gunakan lagu itu dan mengubah lagunya untuk mendukung Jokowi,” ujar Marzuki di Polda DIY.
Marzuki menjelaskan dalam lagu Jogja Istimewa terkandung nilai dan spirit khusus tentang Yogyakarta. Lagu Jogja Istimewa dianggap Marzuki adalah bentuk terima kasihnya pada Kota Yogyakarta.
“Keberatannya ya karena digunakan untuk kampanye politik. Lagu itu tak akan saya gunakan karena bagi saya lagu itu mempunyai nilai historis yang luar biasa. Lagu itu untuk membayar utang rasa saya untuk Yogyakarta,” sebut Marzuki.
Kemudian, Marzuki menekankan, pihak yang dilaporkannya ke Polda DIY adalah pengunggah video tersebut pertama kali. Marzuki menyebut dalam unggahan video itu terdapat watermarkdari video itu.
“Pengaduannya karena saya lihatnya dari medsos. Di situ ada watermark penyebar video itu. Atas nama @CakKhum. Setelah itu akan dicari siapa pengubah liriknya, ya itu urusan polisi,” tutur Marzuki. (epr/viv)