Nenek yang Peluk dan Cium Prabowo Bantah Terima Uang Rp500 Ribu

Menurut Nenek Irah, ia menghadiri kampanye terbuka Prabowo di Karang Pule itu atas kemauannya sendiri, lantaran dari dulu ingin bisa melihat Prabowo.

“Saya sempat dilarang menghadiri kampanye Prabowo tersebut sama Ibu Kaling, tetapi saya nekat datang sampai di depan panggung, karena ingin lihat Prabowo langsung,” katanya.

Nenek Irah yang sehari-harinya berprofesi sebagai pemulung, adalah seorang nenek tua yang hidup sebatang kara. Papuk Irah mengaku untuk tempat tinggal, dia harus membayar sewa kos Rp500 ribu sebulan.

Baca Juga :  Kritik Keras Karikatur Jokowi dan Pinokio, Hasto: Presiden Didiskreditkan

Menanggapi hal tersebut, HBK mengatakan, akan menghadapi dan atasi hoax atau berita bohong ini dengan cara damai, sejuk, dan bermartabat.

“Kami tidak akan terprovokasi, kemudian menyerang balik dengan cara-cara yang sama. Karena, kita yakin dan percaya bahwa kebenaran itu tidak akan pernah tertukar,” ucapnya.

Lebih jauh, HBK memberikan pesan khusus kepada para pengurus, kader, simpatisan, Caleg Partai Gerindra NTB, serta Relawan 02, bahwa peristiwa kampanye terbuka Prabowo Subianto di Karang Pule, Sekarbela, telah menampilkan miniatur peristiwa 212 Jakarta di Kota Mataram.