“Kalau mau check and balance, rakyat harus diberi peran mengontrol,” kata Ferry.
Menurutnya, memang sikap Prabowo sejak awal tak ingin lahirkan potensi konflik. Misalnya saat peristiwa 21-22 Mei Prabowo menghimbau pendukung tak ke Bawaslu, begitu juga saat proses di Mahkamah Konstitusi.
“Tapi kita kan bukan perang saudara. Di Venezuela saja ada dua presiden bisa berunding. Kalau diterus-terusin oposisinya, yang kemarin oposisi bersifat kontradiksi di tengah masyarakat. Ini kontradiksi sampai mau bacok-bacokan di jalanan,” kata Ferry. (epr/viv)
Baca Juga:
Prabowo Akan Bertemu Megawati, Waketum Gerindra: Jangan Cuma Cipika-cipiki, Nggak Guna!
Menyusul Golkar dan PKB, Kini Giliran Gerindra Incar Posisi Ketua MPR
PA 212 Kecewa Pertemuan Prabowo-Jokowi, Gerindra: Enggak Ada Alasannya!