Apakah dengan Vaksin BCG angka Covid-19 di Anggap Rendah ?

Jakarta,Kabarin.co-Jika mengamati komentar media sosial, banyak yang mengatakan bahwa angka konfirmasi Covid-19 di Indonesia relatif rendah jika dibanding negara maju seperti AS.

Angka kasus Covid-19 di Indonesia yang dianggap rendah ini dianggap disebabkan oleh penggunaan vaksin BCG pada bayi baru lahir.

Vaksin BCG, akronim dari Bacille Calmette-Guérin (BCG), merupakan vaksin tuberkulosis yang dibuat dari baksil tuberkulosis yang dilemahkan dengan dikulturkan di medium buatan selama bertahun-tahun.

Baca Juga :  Presiden Jokowi dan Presiden Trump Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Alat Kesehatan dalam Penanganan Covid-19

Benarkah hal ini?
Menurut data Worldmeters, hingga Sabtu (18/4/2020) pukul 16.08 WIB, jumlah kasus positif di AS mencapai 710.272 kasus dengan 63.510 kematian.

Dan pasien positif Covid-19 yang sudah dikonfirmasi di Indonesia 6.248 kasus dengan 535 kematian.

Namun perlu diketahui, AS telah melakukan tes Covid-19 kepada 3.579.797 warga penduduknya. Setidaknya tercatat 2.146 orang per satu juta penduduk yang dites.

Baca Juga :  BNPB: 200 Rumah Rusak Akibat Gempa Banten, 2 Orang Tewas

Dibandingkan dengan Indonesia, jumlah kasus yang dites masih sangat rendah. Dari sekitar 260 juta penduduk di Indonesia, yang melakukan tes Covid-19 baru 37.134 orang. Artinya baru 23 orang per satu juta penduduk yang dites.