“Saya tidak terima karena sudah mencuri data pribadi saya. Siapa ini (pelaku)?” imbuh Syamsudin.
Ia yang tak merasa pernah memberikan data KTP sebagai dukungan untuk Rian-Yusiani, lantas membuat surat pernyataan keberatan.
“Mereka dari PPS dan Bawaslu buat surat keberatan untuk saya. Saya jelas keberatan. Siapa itu yang kurang ajar buat macam gini? Saya tidak pernah sama sekali ngasih KTP itu. Apalagi surat pernyataan yang dibuat di KPU Batam. Saya belum tahu surat pernyataan itu,” ujar Syamsudin dengan nada sedikit meninggi.
Ia menyatakan akan melaporkan kejadian ini kepada pihak yang berwajib. Pasalnya, selama ini ia tidak pernah memberikan dukungan untuk siapapun, terutama bacalon jalur independen.
“Saya tidak pernah mencari orang, mendukung orang di jalur independen, apalagi memberikan KTP. Lagian saya nggak kenal Rian. Datang sosialisasi ke tempat kami aja nggak ada sama sekali. Kok tiba-tiba KTP kami ada di situ?,” terang Syamsudin.
Menurut dia hal yang sama juga terjadi pada beberapa warga lain di lingkungan rumahnya. Petugas menunjukkan nama-nama warga tersebut dan Syamsudin turut menunjukkan rumah warga lainnya kepada petugas PPS dan Bawaslu.