Wall of Shame Pemisah Si Kaya Dan Si Miskin

Salah satu tingginya angka kriminalitas di Peru adalah karena faktor ekonomi. Khususnya bagi penduduk yang ekonominya lemah, mereka tidak mendapat perhatian dari pemerintah.

Jangankan untuk pendidikan dan kesehatan, harga air di Kota Lima saja sangat mahal! Asal tahu saja, Kota Lima sendiri merupakan salah satu tempat terkering di dunia yang jarang hujan.

Baca Juga :  Setelah Dicopot Jadi Presiden Peru Langsung Ditangkap atas Tuduhan Pemberontakan

Oxfam International, suatu lembaga kemanusiaan mengungkapkan fakta mengejutkan. Orang miskin di Kota Lima membayar sepuluh kali lipat untuk air dibanding orang kaya. Itu baru harga air, belum harga-harga lainnya.

Kembali ke Wall of Shame, sudah banyak lembaga-lembaga kemanusiaan atau organisasi yang meminta untuk tembok pemisah si kaya dan si miskin itu dirubuhkan. Bahkan, masyarakat Surco sendiri sudah beberapa kali melayangkan pesan tersebut kepada pemerintah.

Baca Juga :  Preview: Peru vs Denmark, Debut "Selempang Merah" Setelah 36 Tahun

Hingga kini, hujatan dan seruan untuk merubuhkan tembok pemisah si kaya dan si miskin terus berlanjut. Walau tujuannya agar mencegah kejahatan, tapi sesuai namanya, ‘Wall of Shame’ dianggap sebuah aib yang tidak berperikemanusian.