“Komunikasi Sains: Memuliakan Juga Memanusiakan Ilmu Pengetahuan”
oleh : Azmi Amrulloh Musopi
“Salah satu masalah terbesar adalah bahwa kita memiliki kumpulan orang-orang yang akan mempercayai apapun yang mereka dengar, hanya karena itu sesuai dengan pandangan mereka- bukan karena hal tersebut memang benar atau karena mereka memiliki bukti untuk mendukungnya. Hal yang mencolok adalah bahwa itu tidak membutuhkan banyak upaya untuk membuktikan kebenaran dari kebanyakan kasus- kasus tersebut… Namun orang-orang lebih menyukai hiburan ketimbang penelitian.”
Mungkin sepenggal pidato dari seorang astrofisikawan berkebangsaan Amerika Serikat, Neil deGrasse Tyson, inilah yang dapat menyindir perilaku mayoritas masyarakat Indonesia. Kecenderungan masyarakat yang sering mengesampingkan ilmu pengetahuan dalam tiap sendi kehidupan, menjadikan masyarakat Indonesia jatuh dalam lingkaran kebodohan. Hal ini semakin diperparah dengan munculnya era digitalisasi yang menyebabkan arus informasi terus berdatangan, tanpa ada batasan sama sekali apakah informasi tersebut bersifat positif ataukah negatif. Tanpa adanya pemahaman akan ilmu pengetahuan dan hilangnya kecenderungan pribadi untuk bersikap kritis, masyarakat akan dengan mudah percaya terhadap apa saja yang mereka dengar ataupun terima, tanpa melakukan validasi terlebih dahulu.