Menurut Ketua DPD Gerindra Sumbar itu, dengan harga di baway Rp200 ribu saja klinik atau laboratorium uji tes PCR sudah mendapatkan keuntungan.
Alasan itu pula, Andre sangat berharap Menteri BUMN, Erick Thohir bisa segera menurunkan harga tes PCR di klinik-klinik, laboratorium, dan rumah sakit milik BUMN.
“Karena memang itu sudah untung, modalnya cuma Rp100 ribu. Harapan kita Pak Menteri mendorong itu, dan saya rekomendasikan harga PCR segera diatur di bawah Rp200 ribu,” jelas Andre.
Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) itu juga mengkritisi harga PCR yang sering berubah-ubah. Mulai dari harga PCR dari Rp900 ribu, ke angka Rp495 ribu, dan kini Rp275 ribu.
Padahal, kata alumni SMAN 2 Padang itu, mesin PCR harganya ada di kisaran Rp250 juta. Bahkan, saat ini banyak pabrik-pabrik mesin PCR yang menggratiskan mesinnya.
“Dengan kondisi itu, jadi laboratorium yang ada cukup beli alat ujinya atau kit saja, sehingga harga tes PCR bisa di bawah Rp200 ribu,” tukasnya. (*)