“GMNI merupakan organisasi yang masih merawat pemikiran tokoh nasional seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Tan Malaka, Sutan Syahrir dan lainnya. Kita tidak ingin perjuangan para tokoh nasional terdahulu menjadi sia-sia, akibat ulah oknum yang berupaya memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu GMNI berupaya mengawal isu intoleransi, radikalisme dan isu hoaks ini dengan sebaik-baiknya, agar dapat dinetralisir,” ucap Pandu.
Pandu mencontohkan, beberapa persoalan yang terjadi di Sumbar saat seperti aksi intoleransi beberapa orang yang melakukan persekusi gereja di Dharmasraya, tentu hal tersebut dapat memecah belah persatuan bangsa dan kabar hoax lainya yang beredar seperti vaksin haram, dan isu Pilpres 2019 yang masih dihembuskan yang tentu dapat mengganggu harmonisasi masyarakat.
Pandu pun tentu tak ingin isu-isu ini terus berkembang. Ia mengharapkan kader GMNI sebagai pelopor barisan nasionalis, hadir sebagai antitesis memecahkan permasalahan yang ada dan mencari solusi atas permasalahan itu, seraya menjaga ketertiban masyarakat.