Maka dari itu, WR Supratman turut membawa biola kesayangannya ke lokasi rapat. Dia kemudian membagikan teks dan partitur lagu “Indonesia Raya” kepada para peserta rapat yang hadir.
WR Supratman juga memberikan teks dan partitur lagu kepada Ketua Kongres Pemuda II, Soegondo Djojopoespito.
Lirik diganti
Menurut artikel St Sularto yang berjudul “Wage Rudolf Supratman Menunggu Pelurusan Fakta Sejarah” di Majalah Prisma edisi 5 Mei 1983, saat itu Soegondo membolehkan WR Supratman memperdengarkan lagu”Indonesia Raya” pada saat istirahat.
Akan tetapi, Soegondo terkejut ketika membaca lirik lagu pada bagian refrein yang memuat kata “merdeka, merdeka”.
Soegondo khawatir jika lagu itu dilantunkan dengan lirik tersebut maka bisa-bisa para peserta yang hadir langsung digelandang aparat keamanan ke tahanan.
Alhasil, Soegondo meminta WR Supratman membawakan lagu “Indonesia Raya” secara instrumental dengan biola.
WR Supratman kemudian maju ke hadapan para peserta rapat pada saat istirahat. Dia kemudian mulai memainkan lagu “Indonesia Raya” dan membuat para peserta rapat terkesima.