“Kalau model kita itu 20 meter dan nyampe ke Pelabuhan Ratu. Kalau Mas Pepen 34 meter, itu (pemodelannya) sama temen-temen BRIN dulu kayanya,” tuturnya.
Dari pemodelan yang telah diteliti Heri Andreas, tsunami di pesisir selatan Pantai Jawa bakal mengangkat atau memisahkan wilayah Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Dengan ukuran skala kekuatan gempa, sebesar 8,9-9 magnitudo.
“Karena ada energi besar yang bisa ngangkat suatu daerah. Nah berarti energinya ada, terus dikalkulasi kira-kira akan mencapai skala 8,9-9 magnitudo,” ujarnya.
Pemodelan yang dilakukan Heri Andreas dan timnya ini akibat terjadinya subduksi atau suatu proses pergerakan pada kerak bumi yang menimbulkan lekukan, lipatan, retakan, patahan sehingga berbentuk tinggi rendah atau relatif pada permukaan bumi. Karena adanya subduksi tersebut, terjadi sesar atau patahan lempeng di dalam laut yang bisa menimbulkan tsunami.
“Ini terjadi karena disubduksi di laut. Dengan mekanisme nanti sesar naik, itu pasti akan ada tsunami. Kalau dengan jumlah yang besar tersebut, kira-kira 20 meter yang bakal terjadi sampai mungkin di beberapa lokasi bisa 30 meter bisa saja. Tergantung pemodelannya,” ungkapnya.
Sebagai Peringatan Awal
Heri Andreas menyatakan, pemodelan dan penelitian ini bukan bertujuan untuk memberikan rasa takut yang berlebihan kepada masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. Justru penelitian ini merupakan peringatan awal, supaya semua pihak menjadi waspada dan menyiapkan sejumlah mitigas jika bencana tsunami terjadi.