Jelang Pemilu 2019 lalu, Muhaimin percaya diri bakal dipilih Joko Widodo sebagai calon RI-2. Meski, pada akhirnya Imin hanya gigit jari karena Jokowi memilih Ma’ruf Amin jadi cawapresnya.
Gelagat yang sama juga terlihat sejak PKB berkongsi dengan Gerindra. Awalnya, Imin ngotot jadi cawapres.
Dia bilang, percuma jika partainya berkoalisi dengan Gerindra tetapi dia tak bisa maju di gelanggang pemilihan.
“Ya kalau saya nggak di situ (jadi cawapres) ya nggak usah koalisi, ngapain,” kata Muhaimin di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (13/9/2022).
Baru-baru ini, Muhaimin justru ingin jadi calon RI-1. Menurutnya, PKB dan Gerindra belum bersepakat soal nama capres-cawapres lantaran kedua pimpinan partai sama-sama ngotot jadi calon presiden.
“Belum, kita akan duduk berdua (dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto) karena sampai detik ini masing-masing ngotot jadi capres,” kata Muhaimin di kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (21/11/2022).
Imin mengatakan, ia bersikukuh menjadi capres karena hasil Mukatamar PKB 2019 memberinya mandat maju sebagai calon presiden, bukan wakil presiden.
Panas
Belakangan, Muhaimin gusar karena muncul isu Prabowo bakal berduet dengan Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024. Dia mengancam akan membentuk komposisi baru jika wacana itu jadi kenyataan.