Kisah Tragis Penjual Sayur, Mukanya Hilang Setelah 4 Tahun Terkena Kanker Kulit

“Jemadi sempat dibawa ke Surabaya dan mendapat rumah singgah karena kamar di rumah sakit penuh sehingga harus menunggu. Empat hari menunggu tak dapat kamar, Jemadi meminta dibawa pulang untuk dirawat di rumah,” ungkap Parti.

Lain halnya dengan Parti, Damin (60), kakak kandung Jemadi menuturkan pihak keluarga sudah mencari beraneka obat-obatan alternatif untuk kesembuhan Jemadi. Namun setali tiga uang, kanker kulit yang menyerang Jemadi makin mengganas.

Baca Juga :  Masih Terbaring usai Operasi di RS Jakarta,Andre Rosiade Bantu Meringankan Beban Biaya Pengobatanya

“Sudah banyak orang pintar dan pengobatan alternatif yang kami didatangi. Tetapi Jemadi belum juga sembuh,” ungkap Damin.

Untuk kesehariannya, keluarga hanya memberikan makanan yang lembut seperti bubur sumsum, wedang roti, pisang. Hanya saja, makanan yang diberikan acapkali susah masuk karena lengket di mulut.

Bila Jemedi mengeluh kepala sakit, keluarga hanya memberikan obat penghilang sakit kepala yang dibeli di warung. Sementara untuk mencegah pembusukan daging makin melebar, keluarga memberikan obat sunat berupa serbuk yang ditabur di beberapa bagian muka.