Kisah Tragis Penjual Sayur, Mukanya Hilang Setelah 4 Tahun Terkena Kanker Kulit

Tak lama kemudian, benjolan kecil itu pecah karena terkena kuku tangan hingga mengakibatkan hidungnya mengeluarkan banyak darah. Parti mengatakan saat itu Jemadi sempat dilarikan ke rumah sakit di Indramayu. Saat itu, dokter memberitahukan Jemadi terkena kanker kulit. Namun saat ditawarkan operasi, Jemadi menolaknya.

Kanker kulit yang dibiarkan kian hari makin membesar hingga akhirnya menggerogoti bagian hidungnya. Meski hidungnya menghilang, Jemadi masih berjualan di Jakarta untuk menghidupi keluarganya.

Baca Juga :  Dihantam Ombak Sungai, Speedboat Terbalik di Sungai Musi, 11 Orang Hilang

Namun hal itu tidak berlangsung lama. Kondisi kesehatannya yang makin memburuk membuat Jemadi memilih pulang kampung halaman untuk tinggal bersama Kuninda, anak sulungnya.

Kondisi kesehatan Jemadi terus menurun setelah Peni, istrinya meninggal karena sakit ginjal. Keluarga akhirnya memutuskan membawa Jemadi ke RSUD Dr Harjono untuk mendapat perawatan. Sesaat berada di rumah sakit milik Pemkab Ponorogo, Jemadi dirujuk ke RSU Dr. Soetomo Surabaya.

Baca Juga :  Masih Terbaring usai Operasi di RS Jakarta,Andre Rosiade Bantu Meringankan Beban Biaya Pengobatanya
Inilah foto Jemadi bersama istrinya saat masih muda dan belum terkena sakit kanker kulit.(KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi)