Jempol untuk Pemko Solok, Kabupaten/Kota Pertama di Indonesia yang Kirim Tim Kemanusiaan ke Kabupaten Asmat

“Saat ini program KLB sudah berakhir dan dilanjutkan dengan Program Pemantauan, pendampingan, peningkatan sarana dan prasarana serta bakti sosial dengan kementerian terkait selama 9 bulan ke depan,” ujarnya.

Terkait kondisi di lapangan, kata dia, Kabupaten Asmat merupakan kabupaten yang berada di pinggir laut. Nyaris sebagian besar bangunan rumah, jalan dan fasilitas lainnya dibangun diats rawa-rawa. Minimnya sarana air bersih membuat warga setempat hanya mengandalkan air hujan untuk keperluan sehar-hari. Sedangkan untuk minum, mereka terpaksa harus mengkonsumsi air mineral kemasan setiap hari.

Baca Juga :  Tragedi Penindasan Dan Deskriminasi Terhadap Rohingya Kembali Terjadi

Sementara untuk mata pencariaan masyarakat hanya bergantung dari hidup sebagai nelayan dan buruh kasar. Tidak ada yang hidup sebagai petani sehingga masyarakat di wilayah itu mengalami krisis pangan. Kondisi ini juga membuat sembako didaerah itu sangat mahal harganya. “100 persen kebutuhan sembako di daerah ini disuplay dari luar (Mimika), yang jaraknya sangat jauh dari sini. Mahal diongkos kirimnya,” beber Ronnie.