Paripurna Hari Jadi Sumatera Barat ke-78 Meriah, Lima Inovasi Terbaru DPRD Sumbar Diluncurkan

PADANG – DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menggelar rapat paripurna Hari Jadi Sumbar ke-78, Minggu (1/10) di Gedung DPRD Sumbar.

Acara tersebut dihadiri oleh Gubernur, Wakil Gubernur Sumbar, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Juga turut hadir tamu kenegaraan seperti Anggota DPR RI Guspardi Gaus, Anggota DPD RI Leonardy Harmainy, dan Muslim M. Yatim.

Ketua DPRD Sumbar, Supardi, saat memimpin paripurna mengatakan, upaya keras untuk mencapai Sumbar Terus Maju menuju Sejahtera perlu terus diupayakan.

“Kami berharap, peringatan Hari Jadi Sumbar ke-78 tahun ini, dijadikan momentum untuk bangkit dan mengejar ketertinggalan yang dialami daerah ini,” terangnya.

Hari jadi ini sebagai sumber motivasi dan sumber inovasi, untuk membangun daerah dan masyarakat Sumbar.

“Kita bulatkan tekad serta semangat kebersamaan, gotong-royong yang merupakan ciri khas masyarakat Sumbar, untuk mewujudkan Sumbar Terus Maju menuju Sejahtera,” terang Supardi.

Dalam kesempatan itu, Supardi juga mengingatkan kembali sambutan beberapa tokoh yang telah berkenan hadir pada peringatan Hari Jadi Sumbar terdahulu:

Tokoh yang memberi sambutan di HUT Sumbar sebelumnya yakni:

HM Jusuf Kalla

Salah seorang putra Sumatera Barat kita, Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia pada Hari Jadi ke-77 Sumbar menyampaikan bahwa, kekuatan Sumbar terletak pada sumber daya manusianya. Sumbar bisa maju karena SDMnya.

Dengan kata lain, orang Minangkabau menggunakan otaknya, bukan otot. Itulah orang Minang, selalu berpikir. Beliau menilai, kemajuan Sumbar dimulai dari pendidikan dan ini sudah terlihat sebelum Indonesia merdeka, di mana orang Minang sudah banyak yang sarjana bahkan lebih.

Soal penguasaan perdagangan, agama juga maju. Tapi sekarang kemajuan itu sudah berubah, saat ini Sumatera Barat tidak lagi menjadi gudangnya para intelektual, tingkat kemajuannya tidak sesuai dengan kemampuannya, hingga makin hilangnya ulama asal Sumbar yang berkiprah di kancah nasional.

Banyak faktor yang menyebabkan degradasi tersebut. Tidak ada jalan lain sebagai solusinya selain dengan memajukan pendidikan, menguatkan pengkaderan ulama, dan peningkatan ekonomi masyarakat dengan meningkatkan perkebunan rakyat.

Diperlukan upaya untuk memajukan kembali Sumbar. Kembalikan marwah keagamaan orang Minang. Ada degradasi pendidikan keagamaan yang harus menjadi perhatian.

Buya Syafii Maarif (Alm)

Saat ini elit Sumbar sudah mengalami defisit, hal ini ditandai dengan jumlah negarawan yang semakin berkurang berkiprah di tingkat nasional dan banyaknya politikus yang hanya mencari mata pencarian, bukan untuk membela penderitaan rakyat. Oleh karena itu, sekarang saatnya berbenah. Dari partai manapun asalnya, mari bersama-sama membangun daerah ini.

Sumatera Barat dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sangat terbatas, harus pandai-pandai memainkan kartu berhadapan dengan pemerintah pusat.

Kekakuan dalam bersikap akan berisiko Sumbar semakin terlantar dalam proses pembangunan. Ungkapan Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) itu baru memiliki makna manakala kantong-kantong kemiskinan ini bisa dibenahi secara sungguh-sungguh dan korban narkoba semakin berkurang.

Tanpa parameter ini, kita hanya piawai kosong. Satu kekuatan, penting untuk dimaksimalkan, lanjut Ma’arif, adalah potensi Rantau yang selama ini kurang mendapat perhatian. Termasuk juga potensi para budayawan, sastrawan, dan wartawan serta lainnya. Percayalah, mereka ini punya kecintaan yang tulus untuk Ranah Minang dan Sumbar, meskipun sebagian dari mereka lahir di bumi nusantara yang lain.

Kelompok ini punya intuisi yang tajam, dibandingkan yang lain. Tegakkan kepala untuk menghadapi masa depan yang lebih baik.

Rokhmin Dahuri (Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan)

Di Hari Jadi ke-76 Sumbar, ia memaparkan dua faktor utama yang potensial untuk memajukan Sumbar, yakni sektor pertanian dan perikanan. Agro dan maritim adalah keunggulan masyarakat untuk menjadikan Sumbar madani.

Dari catatan saya, 22,4 persen ekonomi Sumbar berasal dari sektor pertanian. Namun, industri pengolahannya masih rendah, hanya 8,6 persen. Sektor pengolahan ini bisa menjadi peluang. Terdapat 11 sektor kelautan yang bisa dikembangkan di Sumbar. Namun, perlu fokus pada beberapa sektor utama, yaitu perikanan budidaya, perikanan tangkap, pengolahan, dan pemasaran produk kelautan perikanan, serta bioteknologi kelautan.

Salah satu sektor perikanan budidaya yang menjanjikan di Sumbar menurut Rokhmin adalah budidaya udang vaname.

Di Sumbar ada 54 ribu hektar potensi budidaya udang vaname. Jika Sumbar bisa mengembangkan hanya 10 hektar saja, setidaknya Rp56 Triliun bisa diraup. “Belum lagi tenaga kerja yang bisa diserap,” ungkap Supardi.

Momentum Hari Jadi Sumbar tahun ini, juga dimanfaatkan DPRD Sumbar untuk meluncurkan 5 inovasi baru DPRD Sumbar. Antara lain, Podcast Asik DPRD Sumbar, Buntal Asik, Agenda Asik, dan Bintang DPRD Sumbar.

Dalam agenda tersebut dilanjutkan dengan penandatanganan Kesepahaman Bersama antara DPRD Provinsi Sumbar dengan Perpustakaan Nasional RI.

“Inovasi baru ini merupakan upaya meningkatkan pelayanan kesekretariatan DPRD Sumbar dalam mewujudkan DPRD Sumbar yang tidak hanya menyediakan legislasi bagi masyarakat, namun juga sebagai sarana mewujudkan edukasi literasi kepada semua orang, sehingga DPRD Sumbar dapat ikut serta memberikan dukungan dan dorongan untuk melahirkan orang-orang cerdas,” ungkap Supardi.

Selain itu juga diserahkan berbagai penghargaan, antara lain Penilaian Kerapatan Adat Nagari Terbaik Tahun 2023, Penghargaan Kader Posyandu Berprestasi Tingkat Provinsi Sumatera Barat Tahun 2023, dan Tokoh Anak Inspiratif.

Pameran Stand Braja Sakti yang merupakan kerjasama SMK 2, SMK 4, dan SMK 8 Padang yang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga dilaksanakan.

Penampilan SMA 1 Payakumbuh sebagai Pemenang Lomba Lagu Mars Sumatera Barat yang diselenggarakan oleh Jaringan Pimpinan Redaksi Sumbar serta diiringi dengan puisi hari jadi.Pelepasan beras murah yang disponsori oleh Bulog bersama Dinas Pangan Provinsi Sumbar dalam rangka menyediakan kebutuhan beras masyarakat dengan harga terjangkau. (Adv)