Pejudo Mesir Tolak Jabat Tangan Atlet Israel

Kabarin.co – Masalah politik dan hubungan tak harmonis antar negara, ternyata tetap bisa bisa terbawa hingga ke arena olahraga. Di Olimpiade Rio, hal itu untuk kali kedua terjadi. Uniknya, dua kasus itu sama-sama melibatkan atlet Israel dan terjadi juga di cabang olahraga yang sama, Judo.

Setelah pejudo putri Arab Saudi, Joad Hilmy mundur dari Olimpiade Rio, karena ada kemungkinan bertemu atlet Israel, sekarang giliran Pejudo Mesir Islam El Shehaby yang melakukannya, ketika dia enggan menjabat tangan pejudo Israel Or Sasson yang mengalahkannya.

Federasi Judo Internasional (IJF) mengatakan, terlepas dari keengganan El Shehaby menjabat tangan Or Sasson, pertarungan kedua atlet itu sudah merupakan sebuah kemajuan.
“Ini sudah merupakan kemajuan besar bahwa atlet dari negara Arab bersedia bertanding melawan atlet Israel,” kata juru bicara IJF Nicolas Messner.

Messner menambahkan, memang tak ada kewajiban atau aturan yang mengharuskan atlet judo harus berjabat tangan usai bertanding. Namun, kata dia, saling membungkukkan badan sudah wajib hukumnya.

Messner melanjutkan, meski El Shehaby akhirnya membungkukkan badan, federasi akan mengevaluasi laga itu dan memutuskan langkah selanjutnya yang akan diambil.

Keputusan El Shehaby ini kemungkinan besar akibat tekanan yang diberikan sejumlah tokoh garis keras Mesir terkait jadwal laganya melawan atlet Israel itu.

Pada Kamis (11/8/2016), Mataz Matar, seorang pembawa acara di stasiun televisi Al-Sharq mendesak El Shehaby untuk menarik diri dari laga tersebut. “Berhati-hatilah anakku, jangan tertipu atau menipu dirimu sendiri bahwa kamu akan berlaga dan mengalahkan atlet Israel dan membuat Mesir bangga,” ujar Matar.

“Mesir akan menangis, Mesir akan bersedih dan kau akan dianggap sebagai pengkhianat di mata rakyat Mesir,” tambah Matar.

Namun, ketua Komite Olimpiade Mesir Hisham Hatab seperti dikutip harian al-Masry al-Youm mengatakan, laga antara El Shehaby dan Or Sasson tetap akan digelar.

“Islam (El Shehaby) akan tetap bertanding. Delegasi kami tak mengizinkan untuk mencampurkan politik dan olahraga,” ujar Hatab.

Di ranah politik, Mesir merupakan salah satu negara Arab yang meneken perjanjian damai dan memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.(*/kom)