Percepat Produksi Massal, Gesits Segera Memasuki Tahap Pengujian

KabarTekno, Motor10 Views

kabarin.co – Dalam artikel sebelumnya telah diulas tentang Gesits, skuter listrik karya putra-putri Indonesia yang memulai debut perdananya pada Selasa (3/5) lalu.

Ia buah kerja bareng pengembang otomotif Garansindo dan periset dari Institut Teknologi Sebelas Maret (ITS). Namanya merupakan singkatan dari Garansindo Electric Scooter ITS.

Menurut ketua riset Gesits, Muhammad Nur Yuniarto, hampir seluruh komponen motor ini dipasok oleh usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia.

Nur mengaku sudah menyeleksi sejumlah UMKM di Surabaya untuk memasok komponen Gesits. Karena itu kualitas komponen buatan UMKM sudah memenuhi kualifikasi.

“Inilah yang disebut dengan multiplayer effect dengan mengangkat perekonomian Indonesia. Namun demikian, secara kualitas tidak kalah dengan motor listrik buatan luar negeri,” tambahnya.

Tak diperlukan setetes bahan bakar pun untuk menjalankan motor ini, karena Gesits menggunakan motor listrik berkekuatan 5 kW sebagai tenaga penggeraknya. Sumber listriknya diperoleh dari baterai lithium ion.

Kekuatan baterai mampu membawa anda sejauh 80 – 100 km dalam keadaan full charged (baterai penuh). Sedangkan untuk pengisian baterai memerlukan waktu sekitar 1,5 sampai 3 jam. Kemampuan baterai memiliki kapasitas 1.980 Wh dengan maximum discharge 61,2 Ampere.

Repot dong jika isi ulang harus selama itu? Tidak juga, karena telah dipikirkan sistem atau metode praktis isi ulang yang tidak memakan waktu lama.

“Kita akan memakai dua sistem baterai, yakni sistem charge 1,5 jam hingga 3 jam untuk jarak tempuh 80-100 kilometer, lalu sistem tukar seperti elpiji.”

Nah, sistem ini bisa dimiliki oleh siapa saja. Misal pengusaha kecil, menengah, atau besar. Mereka nantinya akan menyediakan baterai yang sudah terisi penuh, yang bisa dijual ke pengguna Gesits yang mengalami ‘lowbat’.

gesits d
Stasiun Isi Ulang Baterai

“Untuk memantau kecepatan bisa dengan HP Android yang dikoneksikan dengan speedometer melalui bluetooth,” kata managing Director Garansindo Group, Muhammad Al Abdullah

Usai debut perdananya hari Selasa kemarin (3/5) Gesits segera memasuki tahapan paling berat dalam masa awal kehidupannya.

Sang bayi otomotif nasional yang baru lahir ini akan segera menjalani berbagai uji kelayakan sebelum ia benar-benar diproduksi massal.

Tantangan pertama yang harus dihadapi Gesit adalah ia harus mampu berjalan minimal 3.000 kilometer.

“Dalam segala kondisi, kena air, uji performa, dan kondisi ekstrim,” kata Ketua Laboratorium Mobil Listrik Nasional ITS , Muhammad Nur Yuniarto, di Surabaya, Rabu (4/5)

Karena Gesits dibuat untuk pasar domestik, maka skuter ini akan diuji ke wilayah yang sesuai dengan karakter jalan di seluruh Indonesia.

“Bahkan, Gesits perlu kami uji sampai ke Puncak Jaya Wijaya, Papua,” imbuhnya lebih lanjut.

Nur mengungkapkan dalam debut pertamanya power pada motor listriknya masih dibatasi. Sebab, motor ini masih purwarupa sehingga power-nya baru terpakai 25 persen.

“Habis ini akan kita melakukan uji dyno. Dan powernya akan dinaikkan secara bertahap hingga 100 persen,” Nur menambahkan.

Debut perdana Gesits jadi bukti bagaimana putra-putri ndonesia mampu melahirkan produk berteknologi tinggi.

Lalu bagaimana dengan tanggapan pemerintah yang diwakili oleh Menristekdikti Muhammad Nasir?

Akankah nasib Gesits seperti Esemka yang sempat heboh tempo hari atau juga seperti mobil listrik yang sarat intrik politik?

“Beliau meminta pengembangannya dipercepat, tahun depan harus sudah diproduksi massal,” kata pria berkacamata itu lagi.

gesits oke
Menristekdikti Muhammad Nasir melakukan test-ride Gesits

Menurut Menristekdikti seperti dilansir Antara, ia akan membantu sertifikasi BPPT dan persetujuan  SNI (Standar Nasional Indonesia) karena departemennya membawahi kedua badan itu. “Pokoknya Gesits harus bisa menggeser motor konvensional.” tambah menteri lagi.

Ya, kapan lagi kalau kita tidak mau ketinggalan. Beberapa negara sepeti China sudah mulai menerapkan kebijaksanaan yang ketat terkait industri otomotifnya dengan tujuan untuk memajukan kendaraan bertenaga listrik.

Motor dan mobil listrik telah diproduksi secera komersial di beberapa negara seperti Taiwan dan Amerika. Apalagi Jepang, melalui Honda, pun berencana akan segera memasarkan motor listriknya ke pasaran global di tahun 2018.

Jika kita tidak dimulai dari sekarang kapan lagi? (mfs)

Leave a Reply