Perempuan Minim Sokongan Saat Masuk Politik

Politik15 Views

kabarin.co – Kultur Indonesia tentang kaum perempuan cenderung dipersempit sehingga perannya sering diabaikan. Di dalam dunia politik perempuan lebih banyak dianggap tidak memiliki kemampuan seperti tidak menghasilkan kapital bagi partai politik.

Perkembangan zaman memunculkan fakta bahwa banyak kaum perempuan kekinian memiliki kompetensi dan kapasitas. Modal ketertarikan dan minat politik hanyalah langkah awal.

Perempuan Minim Sokongan Saat Masuk PolitikĀ 

Sekarang makin banyak perempuan terdidik yang juga dituntut memiliki dukungan kemampuan finansial.

“Modal regulasi bagi perempuan sebenarnya sudah selesai. Tinggal sekarang bagaimana mengimplementasikannya dalam aturan dan UU,” kata Politikus Partai Golkar Hetifah Sjaifudian saat diskusi di Hotel Arya Duta, Jakarta, Senin (5/3).

Dalam prakteknya kaum perempuan menemui banyak kesulitan menembus dunia politik. Pendekatan parpol kepada caleg atau calon kepala daerah perempuan masih pragmatis yakni seputar keuangan.

Ketika uang tidak ada, maka sangat sulit bagi parpol memberi jalan.

“Jika ada dua kandidat laki-laki dan perempuan sama-sama maju, maka pemilih cenderung menjatuhkan pilihan kepada politikus laki-laki. Padahal kualitasnya sama,” ujarnya.

Ketua Badan Pemberdayaan Perempuan DPP PAN Euis Fatayaty mengatakan kebanyakan perempuan yang terjun ke dunia politik mendapat dukungan dana dari ruang lingkup keluarga terutama suami.

Setelah itu biasanya perempuan mendapat dana dari jejaring semisal jaringan pengusaha.

“Mobilitas dan cost politik kaum perempuan tidak pernah dibantu oleh partai,” kata Euis.

“Jika kita lihat siapa yang mengisi kuota 30 persen perempuan di parpol, apakah mereka kompeten dan mampu. Yang ditakutkan adalah perempuan itu hanya numpang lewat tapi ruang untuk maju tidak diberikan.” (arn)

Baca Juga:

Perempuan Ikut ke Politik, Karena Pendidikan Politik Sangat Rendah

Perempuan Indonesia dalam Pusaran Politik bag 3

Perempuan Indonesia dalam Pusaran Politik bag 2

Perempuan Indonesia dalam Pusaran Politik bag 1