Pesona Spinel, Kembalinya si Permata Jelita

kabarin.co – Spinel adalah permata nan atraktif dan dapat disandingkan dengan Rubi dalam hal kualitas dan keindahan. Namun harga sebuah Spinel bisa jadi hanya seperlima atau setengah dari Rubi dengan ukuran yang sama.

Walau harganya sangat kompetitif dan boleh dibilang batu yang cantik jelita, anehnya Spinel ini kurang populer di dunia batu permata. Padahal daya pikatnya tidak kalah dibanding Rubi dan Safir yang terkenal itu.

Spinel
Cincin permata Spinel yang dipadu dengan berlian.

Meskipun begitu, permata indah ini adalah batu favorit bagi para penggemar atau para kolektor. Ada yang mengatakan batu ini tampaknya hanya untuk para penikmat atau pecinta sejati saja.

Kecuali tingkat kekerasannya yang sedikit di bawah Rubi yaitu 8 pada skala Mohs, dalam banyak hal Spinel memiliki karakter fisik yang juga dimiliki oleh Rubi. Sehingga mereka tampak sangat identik.

Namun ada beberapa kelebihan Spinel yang tidak dimiliki Rubi, selain lebih menyala dan lebih gemerlap kristal Spinel hampir bebas dari inklusi, seringkali depositnya ditemukan dengan tingkat kejernihan lebih tinggi dari deposit Rubi manapun.

Kristal Spinel
Kristal Spinel berbentuk oktaheron yang jernih.

Batu ini pun tidak pernah melalui proses treatment, seperti pemanasan (heat-treated) atau treatment lain apa pun. Seperti anda tahu Rubi yang beredar sekarang kebanyakan telah melalui proses ini untuk menyempurnakan kualitasnya.

Tidak seperti Rubi dengan indeks bias ganda Spinel memiliki indeks bias tunggal, sehingga cahaya warnanya tampak lebih intens di pandang dari sudut manapun juga. Nilai Spinel merah hanya akan sedikit berkurang jika warnanya agak pinky atau cenderung menggelap ke arah merah kecoklatan.

Red Spinel
Spinel dengan warna merah adalah yang paling dicari dalam varietas permata ini.

Asal kata Spinel
Kata Spinel diduga berasal dari bahasa Latin, ‘spina’ yang berarti duri, tapi ada juga yang menganggap kata itu berasal dari bahasa Yunani yang berarti bunga api (spark) atau percikan api.

Penamaan di atas mungkin disebabkan oleh gemerlapnya yang memercikkan api atau bisa jadi juga karena kandungan mineral-mineral berbentuk serabut jarum di dalamnya. Mineral-mineral jarum atau duri tersebut biasanya terdiri dari mineral magnesit, rutil, aktinolit atau spinel dalam Spinel.

Spinel
Spinel yang gemerlap dalam gosokan cushion, oval dan trillion (cp: gemfix.com)

Jika Spinel dengan kandungan jarum tersebut dibentuk potongan cabochon dengan arah asahan yang tepat, batu tersebut dapat memancarkan Spinel mata kucing (katoyansi) atau Spinel berbintang (asterik).

Asahan cabochon pada batu ini memang harus betul-betul tepat karena kristal-kristal berbentuk jarum tadi tumbuh dan terarah sejajar dengan sumbu kubus kristal Spinel. Spinel berbintang umumnya berwarna biru abu sampai hitam dan bintang pada Spinel biasanya bersayap empat.

Di Indonesia batu ini memiliki bermacam-macam nama, nama-nama itu biasanya disesuaikan dengan tampilan fisiknya. Namun nama-nama itu mungkin tidak dipergunakan lagi karena seringkali disematkan pada batu jenis lain yang bukan berasal dari mineral Spinel.

Warna pada Spinel
Mineral Spinel yang paling penting dan banyak dicari adalah Spinel dengan warna merah, pink terang dan oranye, yang paling tinggi nilainya adalah Spinel merah atau merah-oranye yang menyala-nyala. Namun Spinel juga hadir dalam warna lain yang tidak kalah indahnya.

Ia hadir dalam warna biru (disebut Spinel kobalt), berbagai nuansa pink pastel (pink yang terang), ungu, biru kehijauan, abu metalic (silver), rose, oranye coklat (warna perunggu) dan oranye. Di Thailand dan Australia ditemukan juga Spinel berwarna hitam.

Spinel
Rangkaian warna yang dimilikii Spinel.

Saat ini Spinel tambang utamanya terdapat Myanmar, Sri Lanka, Tanzania dan Tajikistan. Di abad pertengahan Spinel ukuran besar banyak ditemukan di Badakhsan daerah Afghanistan sekarang. Dari daerah asalnya itu, Spinel di mana-mana dikenal sebagai Rubi balas (rubi dari Badakhsan, Balascia atau Balas)

Sejarah singkat Spinel
Spinel lama sekali dikacaukan dengan Rubi atau Safir, karena karakter fisikalnya yang sangat mirip. Karena itu pula namanya bagaikan tenggelam oleh nama besar dua permata sekandung semineral itu. Akhir-akhir ini saja permata ini mendapatkan tempatnya kembali di blantika batu permata.

Di abad pertengahan banyak bangsawan atau raja dan ratu yang melekatkannya di mahkota mereka. Mulai moyangnya Ratu Elizabeth II, Raja Henry V sampai Henry VIII, atau Peter yang Agung dari Rusia, mereka memiliki batu merah besar di mahkota mereka yang berabad-abad dikenal sebagai ‘Rubi’.

Batu-batu itu bahkan mempunyai julukan seperti Rubi Timur dan Black Prince’s Ruby yang sampai kini masih melekat di mahkota Kerajaan Inggris itu, ratusan tahun disebut dan dinobatkan sebagai Rubi terindah dan paling terkenal di dunia. Padahal kemudian diketahui batu itu sebenarnya Spinel.

Spinel
Permata merah besar di mahkota Kerajaan Inggris ini ratusan tahun tersohor sebagai Rubi, padahal sesungguhnya ia adalah Spinel.

Melihat sejarah uniknya, Spinel seperti saudara jauh Rubi yang bernasib malang. Seharusnya ia batu yang sangat melegenda sejak berabad-abad lalu, tapi nampaknya Rubi lah yang memperoleh ketenaran itu dimana-mana.

Permintaan Spinel alam di antara para penjual permata sekarang ini sedang meningkat. Namun persediaan batu ini sangat sedikit, pasokan dan depositnya di alam semakin langka saja dan memang sejak dulu pun batu ini lebih langka dari Rubi atau Safir.

Karena kelangkaannya itulah barangkali yang membuat harganya tidak semahal dan jadi seterkenal Rubi atau Safir. Suplay batu ini sangat terbatas dan industri perhiasan tidak dapat menciptakan atau mengembangkan market untuk sesuatu yang sangat terbatas. (mfs)

 

Baca juga:

Permata Spinel sang Legenda Besar yang Nyaris tak Dikenal

Morganit, Permata Pink dengan Gemerlap nan Sangat Memukau

Batu Giok nan Anggun dengan Kilau Lembut Cahaya Surgawi

Rahasia di Balik Gemerlapnya Intan Berlian