Ruhut: Sebagai Sahabat Ahok, Aku Minta Maaf

Politik12 Views

kabarin.co, Jakarta – Ketua DPP PD Ruhut Sitompul memahami kemarahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kecewa dengan sejumlah media. Namun Ruhut sebagai sahabat meminta maaf soal peristiwa Ahok mengusir media di tengah peliputan di Balaikota DKI Jakarta, kemarin.

“Ahok itu orang sabar, cuma kadang-kadang sabar itu ada batasnya. Tetapi kalau melihat kasus ini saya minta maaf dan akan kusampaikan, sebagai Teman Ahok (melihat) mungkin kesabaran dia ada juga batasnya sehingga terjadilah kejadian itu,” kata Ruhut saat berbincang dengan wartawan, Jumat (17/6/2016).

Ruhut menghormati saran Dewan Pers untuk Ahok agar jika ada persoalan dengan media melapor ke Dewan Pers atau menempuh mekanisme hak jawab. Namun Ruhut mengeluhkan hak jawab yang kadang oleh sejumlah media tidak diberikan secara berimbang.

“Itu saran yang baik tentu kita dengarkan. Tapi hak jawab saya rasa kalau nasi sudah menjadi bubur, kadang tidak seimbang,” katanya.

Jubir PD ini pun kemudian menyarankan Ahok agar tak peduli tudingan-tudingan yang tidak terbukti. “Tetapi maaf saja, kalau aku jadi Ahok, anggap saja angin mengonggong kafilah berlalu,” kata Ruhut.

“Tunjukkan saja prestasi yang baik bahwa Ahok tetap dicintai rakyat, Ahok kan sudah terbukti bukan janji,” sarannya.

Kemarin, Ahok sempat marah karena ditanya, “Berarti tidak ada pejabat sehebat Bapak?” oleh seorang wartawan. Pertanyaan itu dianggap Ahok memancing adu domba dirinya dengan pejabat lain. Konteks pertanyaan itu adalah terkait Ahok yang menyatakan diri konsisten mendorong pembuktian harta secara terbalik untuk menjamin bersihnya harta pejabat. Itu diungkapkan Ahok usai menampik tudingan adanya Rp 30 miliar duit reklamasi ke Teman Ahok, pendukungnya.

“Saya sebetulnya tak ada kewajiban untuk jawab Anda, saya tegaskan itu, bolak balik mau adu domba terus, kamu tidak boleh masuk sini lagi,” kata Ahok ke wartawan arah.com.

Namun hari ini Ahok sudah mempersilakan wartawan itu meliput kembali. Namun Ahok hanya ingin agar para wartawan yang meliputnya memberitakan hal-hal yang benar. Ahok lebih suka ditanya perkara pekerjaan dia selaku gubernur DKI.

“Teman-teman wartawan, tugas kita kan mau mendidik masyarakat. Enggak usah lah lempar isu-isu yang enggak benar. Ngapain sih kayak pesanan begitu? Anda tanya saja soal pekerjaan, pekerjaan begitu banyak. Saya setiap hari dipres begitu setiap pagi juga,” kata Ahok. (det)