Sebut PAUD Sebagai Tempat Bisnis Berkedok Pendidikan Anak, Dokter Muda Ini Tuai Kecaman

Metro4 Views

kabarin.co – Jakarta, Menempuh pendidikan seyogyanya wajib bagi anak demi masa depannya. Tapi, ke mana dia akan bersekolah itu adalah pilihan yang tak bisa dipaksakan oleh siapapun. Baru-baru ini nseorang dokter muda bernama Jiemi Ardian menuliskan pernyataan kontroversial di media sosial.

Dalam tulisannya, ia menyinggung soal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menurutnya bukan termasuk tempat pendidikan bagi anak. Ia menilai PAUD sejatinya berfungsi sebagai tempat belajar sekaligus bermain bagi para anak balita itu tak lain hanyalah produk kapitalis yang mengutamakan kepentingan bisnis semata.

Sebut PAUD Sebagai Tempat Bisnis Berkedok Pendidikan Anak, Dokter Muda Ini Tuai Kecaman

“PAUD itu bukan pendidikan anak, PAUD itu bisnis atas nama pendidikan anak. Bapak ibu yang tersayang, taman bermain terbaik anak itu tubuh orangtuanya, bukan sekolah kapitalis itu,” tulis Jiemi di akun Twitter-nya, @jiemiardian pada Jumat 5 Januari 2018.

Ia menerangkan, maksud dari pernyataannya itu semata-mata murni untuk menyarankan agar para orangtua mau mengurus sendiri anak-anaknya, apalagi masih berusia balita. Anak di usia itu lanjut Jiemi, lebih memerlukan kehadiran orangtuanya ketimbang seorang guru.

“Anak enggak butuh bisa menggambar, baca tulis, menghitung di usia segitu. Buat apa punya anak bisa baca tulis dan menggambar di usia dini tapi jiwanya terganggu? Buat kasih makan ego orangtua untuk bangga sama anak dengan cara yang salah?” kritiknya.

Bahkan dirinya mencantumkan tabel soal perkembangan pola pikir anak  menurut persepsi Teori Piaget. Di situ dijelaskan bahwa anak baru bisa berpikir konkret di usia tujuh tahun.

Cuitan dokter Jiemi Ardian tentang PAUD

“Yuk berhenti ikut-ikutan tren bisnis untuk menyekolahkan anak sedini mungkin. Anak enggak butuh itu, anak butuh orangtuanya bukan PAUD yang memaksa anak bisa calistung (baca tulis hitung-red). Salam sadar,” tulisnya Jiemi.

Tak pelak cuitak dokter muda itu menuai kecaman netizen. Terlebih akunnya itu kini sudah dikunci. Tapi, tetap saja screenshot testimoninya soal PAUD kadung tersebar di dunia maya hingga menjadi perbincangan netizen.

Orangtua yang kurang memahami (mungkin karena kurang sosialisasi program skolah juga) akan seperti dokter ini, yang ternyata sudah di-lock profile-nya hari ini yang mengatakan bahwa PAUD itu bisnis berkedok pendidikan anak usia dini. Hiks,” tulis Linda Patimasang.

“Saya guru PAUD dok, dan saya dapat honor 50.000 per bulan. Kalau emang bisnis pendidikan harusnya lebih besar dong? mungkin setara penghasilan dokter dan saya tak pernah mengajarkan calistung pada anak-anak, tapi kami guru PAUD mendidik dan membimbing anak-anak dengan hati,” tulis Erna Cin.

“Saya rasa menyekolahkan anak ke PAUD juga perlu, supaya anak bisa berinteraksi dengan teman-teman sebaya mereka (selain teman-teman tetangganya) dan yang paling penting orangtua harus bisa memilih PAUD yang tepat. PAUD yang mengajak anak belajar sambil bermain,” tulis Danik.

“Pilih PAUD yang bagus. Jangan generalisasi, karena itu merugikan buat yang betul-betul kerja. Anak saya di PAUD tidak ada PR, tidak belajar calistung. Anak saya dulu belajar life skills seperti mengupas buah, mengupas telur, gosok gigi, dan lain-lain. Jangan generalisasi itu menyesatkan,” kecam Endang Rinasih PW. (epr/oke)

Baca Juga:

Jual Ginjal Demi Bayar Utang, Wanita Ini Malah Ditipu Oknum Dokter

Digugat Cerai, Dokter Tembak Mati Istrinya di Tempat Kerjanya

Astaga! Dokter Muda dan Calon Bidan di Bukit Tinggi Tertangkap Basah Lagi Mesum di Mobil

Diminta Uang Parkir, Mantan Dokter RSPAD Mengaku TNI Todong Senjata ke Petugas Parkir Mal