Semen Padang Ikuti Liga Pekerja Seluruh Indonesia 2018 Zona Sumbar

kabarin.co – PT. Semen Padang, perusahaan semen tertua nasional dan di Asia Tenggara diapstikan menjadi salah satu tim kontestan Liga Pekerja Seluruh Indonesia (LIPESIA)2018  zona Sumbar yang akan bergulir akhir pekan ini, di lapangan sepakbola PSTS Tabing, Kota Padang, Sabtu, 3 Maret 2018.

Tampilnya PT. Semen Padang dinyatakan oleh konsultan teknis helatan sepakbola antar perusahaan se-Indonesia untuk zona Sumbar, Yulius Dede, Selasa sore (27/2).

“Ya, PT. Semen Padang salah satu tim peserta kompetisi sepakbola antar pekerja zona Sumbar. Ada tiga tim lainnya, yaitu PT. KAI (PS. Lokomotif), Pertamina dan PT. Mitra Kerinci. Pertandingan perdana kita mulai setelah pembukaan Sabtu depan,” tutur Yulius Dede.

Hanya saja, pemilik dan penyandang dana terbesar klub sepakbola profesional Indonesia, Semen Padang FC ini tidak akan boleh menurunkan Hengki Ardiles dan kawan-kawan melainkan pemainnya adalah karyawan PT. Semen Padang yang wajib dibuktikan melalui administrasi lengkap syarat pendaftaran pemain seperti tanda pengenal karyawan, kartu BPJS dan lain-lain.

Namun demikian, mayoritas mantan pemain profesional masa lalu, serupa Nilmaizar, Delfi Adri, Welliansyah, Taufik Yunus, Buyung Ismu, Zulkarnain Zakaria maupun Syafrianto Rusli bekerja aktif sebagai karyawan PT. Semen Padang.

Disisi lain, Yulius Dede menerangkan kompetisi sepakbola antar pekerja yang bernaung dibawah perusahaan masing-masing ini merupakan gagasan milik Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia (Kemnaker RI) yang bermuara ke putaran final nasional.

“Diawali babak penyisihan zona provinsi, juaranya lolos ke babak regional kemudian pemenang masing-
masing regional bertemu di putaran nasional,” terangnya.

“Ini serupa dengan kompetisi nasional Galakarya era dulu. Dan sekarang digagas lagi oleh Kemnaker bekerjasama dengan Dispora serta PSSI. Ini bagus untuk kemajuan sepakbola nasional dari sisi lain. Karena selain terdaftar  resmi sebagai karyawan di perusahaan masing-masing, regulasinya juga untuk pemain usia 20 tahun sampai 40 tahun. Mana tahu ada bakat-bakat dan talenta pesepaabola yang tersembunyi dari kelompok pekerja dan karyawan di seluruh Indonesia nantinya,” bebernya.

Uniknya, LIPESIA membolehkan setiap tim sepakbola perusahaan memakai tiga pemain non karyawan mereka  alias marquee player. Syaratnya ketiga pemain itu tidak punya ikatan dengan klub peserta kompetisi resmi sepakbola nasional, baik Liga 3, Liga 2 ataupun Liga 1.

“Tiga pemain marquee player ini dikontrak oleh tim perusahaan dengan syarat cuma bermain untuk LIPESIAsaja. Tidak boleh ikut kompetisi resmi PSSI. Baik Liga 3, Liga 2 ataupun Liga 1,” tegas pria yang juga salah seorang pengurus Asprov PSSI Sumbar di Komite Wasit.

Hanya saja, gelaran perdana untuk zona Sumbar minim peserta. Cuma diikuti 4 tim perusahaan. Hal itu menurut Dede sebagian besar perusahaan-perusahaan yang ada di Sumbar sedang fokus dengan pekerjaan.

“Kita sudah undang lebih kurang 30 perusahaan. Tetapi cuma 4 tim yang siap. Lainnya beralasan setiap awal tahun perusahaan fokus meningkatkan produksi masing-masing. Tahun depan, saya harapkan semua perusahaan yang ada disini bisa berpartisipasi. Mungkin tahun ini karena baru jadi banyak yang belum siap dan tidak punya tim sepakbola,” ujarnya.

Dengan begitu, empat tim peserta. PT. Semen Padang, PT. KAI (PS Lokomotif), Pertamina dan PT. Mitra Kerinci saling berebut juara Sumbar dengan sistim pertandingan setengah kompetisi saling berhadapan. Satu tim peraih poin tertinggi dipastikan lolos ke babak regional grup yang berisikan juara-juara dari zona Aceh, Sumatera Utara, Riau dan Jambi.

“Rencananya pembukaan dilakukan oleh Gubernur Sumbar. Karena cuma ada 4 tim. Seluruh pertandingan kita tuntaskan dua minggu setiap Sabtu dan Minggu. Mulai tanggal 3 dan 4 Maret. Berikutnya terakhir, Sabtu dan Minggu, tanggal  10 dan 11 Maret. Nantinya, satu tim pemenang lolos ke babak regional. Untuk juara dan runner-up, kita berikan apresiasi masing berupa Piala. Juga untuk top skor, pemain terbaik dan penjaga gawang terbaik,” tutup Yulius Dede