Serangan Udara AS Tewaskan Lebih Dari 20 Warga Sipil

kabarin.co-Serangan udara AS di Irak dan Suriah menewaskan 20 warga sipil dan melukai 11 lainnya dalam rentang waktu antara 10 September sampai dengan 2 Februari, Pusat komando pasukan AS mengatakan pada hari Jumat.

Sembilan serangan udara yang menargetkan kelompok teroris ISIS diyakini telah mengakibatkan korban sipil selama periode itu, menurut laporan tersebut. Dalam banyak kasus, warga sipil mendekati area target setelah senjata sudah diluncurkan.

Kerugian nyawa terbesar terjadi 5 Oktober lalu, di Atshanah di Irak utara, ketika AS melakukan serangan pada posisi Pasukan ISIS yang sedang digunakan untuk meluncurkan mortir, menurut laporan tersebut delapan warga sipil tewas.

Kejadian mematikan kedua terjadi pada 12 Desember di sebuah tempat yang diduga pos pemeriksaan ISIS di Ramadi, Irak, sebelah barat Baghdad. CENTCOM mengatakan senjata sudah dalam penerbangan saat warga sipil pindah ke daerah sasaran.

“Kami sangat menyesal atas hilangnya nyawa dan luka-luka yang timbul dari serangan tanpa disengaja,kami juga mengungkapkan simpati terdalam kami untuk keluarga korban dan mereka yang terkena dampak,” kata sebuah pernyataan dari CENTCOM.

“Koalisi mengambil semua tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari korban sipil selama operasi militer. Dalam semua kasus yang dirilis hari ini, penilaian ditentukan bahwa meskipun serangan mematuhi hukum konflik bersenjata, dan semua tindakan pencegahan yang tepat diambil, korban sipil tetap saja terjadi.

Namun kelompok non-profit Airwars memperkirakan korban warga sipil yang tewas jauh lebih tinggi.Laporan CENTCOM berfokus pada serangan udara AS, Airwars mengambil data dari semua seranganyang dilakukan pasukan koalisi saat melawan ISIS.

Dalam rentang waktu yang sama, September-Februari, Airwars memperkirakan ada sekitar 940 warga sipil tewas oleh serangan udara koalisi.

Kelompok ini mengklaim bahwa keakuratan laporan mereka dapat dipertanggung jawabkan, mereka selalu mengambil data dari dua atau lebih sumber disekitar tempat kejadian.

Airwars didanai oleh beberapa yayasan dan badan amal, mereka melacak serangan udara dengan menganalisis data yang tersedia dari laporan serangan udara koalisi maupun dari serangan yang dilakukan oleh pasukan Rusia, Suriah dan Irak.

Ada ketidaksepakatan besar pada seberapa banyak warga sipil telah tewas sejak AS dan mitra koalisi mulai pemboman pada bulan Agustus tahun 2014.

Termasuk informasi yang dirilis Jumat, Pentagon memperkirakan ada 41 warga sipil telah tewas dalam sebuah serangan udara. Bagaimanapun Airwars, memperkirakan bahwa jumlah korban hampir mencapai 11.800 jiwa.(mas)
MD

Leave a Reply