Serangan Udara Rusia Hancurkan Pangkalan Rahasia AS Di Suriah

kabarin.co-Sebulan yang lalu, Angkatan udara Rusia menghancurkan sebuah fasilitas militer rahasia, yang digunakan oleh Pasukan Khusus dari Amerika Serikat dan Inggris di Suriah.

Pemerintah dan militer di ketiga negara, menurut surat kabar itu, mengabaikan fakta ini. Demikian menurut Menurut The Wall Street Journal.
Pada tanggal 16 Juni pesawat Rusia di Suriah menyerang instalasi militer terpencil di “Al-TANF” di selatan-timur negara itu.

Berdasarkan publikasi dari The Wall Street Journal yang mengutip seorang sumber dari pihak militer, serangan yang tujuannya adalah basis rahasia AS dan Inggris telah dilancarkan oleh pesawat milik angkatan udara Rusia.

Entah Kebetulan atau tidak, serangan tersebut terjadi setelah pangkalan ditinggalkan oleh 20 orang personel militer Inggris.
Seorang militer AS yang tidak disebutkan namanya menerangkan bahwa beberapa bom cluster dijatuhkan di pangkalan rahasia tersebut.

Setelah itu, perwakilan dari Komando Pusat AS di Qatar memanggil perwakikan pasukan Rusia di Latakia guna menjelaskan bahwa fasilitas yang dibom adalah bagian dari infrastruktur Amerika. Tapi serangan kedua justru dilancarkan 30 menit setelah pemanggilan ini.

Mengutip pernyataan para pejabat AS, WSJ menyatakan, serangan udara itu merupakan bagian dari upaya Moskow untuk menekan Washington guna bekerjasama lebih erat diatas langit Suriah.

Sekitar tiga minggu setelah serangan pertama, tepatnya pada 12 Juli, pesawat tempur Rusia memukul sebuah kamp pemberontak yang digunakan oleh anggota keluarga pejuang yang didukung CIA sekitar 50 mil sebelah barat dari At-Tanf, kata laporan itu.

Ahli ‘Katehon” memberi komentar bahwa “Amerika Serikat sebenarnya memberi dukungan resmi kepada mereka yang disebut “oposisi moderat” dan dukungan rahasia terhadap kelompok ekstremis ISIS. AS menggunakan pangkalan untuk tidak memerangi terorisme seperti yang mereka klaim, tapi untuk menggulingkan pemerintah Assad. Pangkalan AS-Inggris telah dibuat secara ilegal dan sebagai pelanggaran dari kedua kedaulatan Suriah dan Hukum Internasional.” Dari berbagai sumber.(mas)