Sidang Tahunan MPR 2016, Megawati Hadir, SBY Pilih Rayakan HUT RI di Daerah

Kabarin.co – Sidang Tahunan MPR, telah menjadi agenda rutin menyambut HUT kemerdekaan RI. Dalam sidang tersebut, selain menggelar pidoato kenegaraan presiden RI, juga membahas sejumlah hal penting yang berkaitan dengan kenegaraan.

Hal yang selalu jadi perhatian, para mantan presiden dan wakil Presiden selalu diundang dalam sidang ini. Tahun ini, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang juga presiden kelima RI, nampak menghadiri sidang Tahunan MPR/DPR/DPD yang digelar di Ruang Paripurna Utama Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Megawati yang mengenakan kebaya kuning itu datang bersama putrinya yang juga Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani.

Sementara Puan Maharani datang dengan mengenakan kebaya merah. Saat sidang berlangsung, Megawati duduk bersama istri Abdurrahman Wahid, Shinta Nuriah; dan mantan wakil presiden Boediono serta Tri Sutrisno.

Namun, Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) nampak absen. Ini untuk kedua kalinya ketidakhadiran SBY setelah tahun 2015 juga tak datang. Absennya SBY dipastikan oleh Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan.

Menurut dia, SBY merayakan Hari Raya Kemerdekaan di daerah.”(SBY) merayakan 17 Agustus di daerah, di kampung halaman, dan ke beberapa daerah lain,” ungkap Hinca di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (16/8).

Ia pun mengaku hadir mewakili SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Hinca kemudian mengatakan, SBY berangkat ke luar kota sejak hari ini. “Hari ini berangkat (ke luar kota) sampai tanggal 20-an,” tegas Hinca.

Pada 2015 lalu, SBY juga tidak menghadiri Sidang Tahunan MPR. Saat itu, ia juga mengikuti acara peringatan Kemerdekaan RI di daerah.

Sementara, Megawati Soekarnoputri hadir dengan didampingi oleh putrinya Menko PMK Puan Maharani dan Ketua MPR Zulkifli Hasan. Ketua Umum PDIP ini duduk di samping mantan Wapres RI, Tri Sutrisno dan Boediono.

Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan rapat tersebut menjadi pengingat masyarakat akan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dan juga soal sejumlah pencapaian negara ini selama 18 tahun reformasi. Salah satunya, pilkada.(*)