Siswi SMA Diperkosa Usai Pesta Miras, Dua Temannya Malah Merekam dan Sebar Videonya

Daerah14 Views

kabarin.co – Ambon, Seorang siswi sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Buru, Maluku, menjadi korban pemerkosaan oleh dua rekannya yang juga berstatus sebagai pelajar SMA.

Mirisnya, saat peristiwa itu terjadi, dua siswi yang juga teman sekolah korban I dan A yang berada di indekos tersebut tidak melakukan pencegahan. Mereka justru ikut merekam adegan pemerkosaan itu dengan kamera ponsel.

Siswi SMA Diperkosa Usai Pesta Miras, Dua Temannya Malah Merekam dan Sebar Videonya

Kemudian, mereka membagikan video tersebut ke grup WhatsApp.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pulau Buru AKP U Futuwembun menuturkan, aksi pemerkosaan tersebut dilakukan pelaku A dan D setelah acara pesta miras.

Peristiwa itu terjadi di sebuah indekos di Kota Namlea, pada Jumat (7/2/2020) pekan lalu.

Saat ini, kedua pelaku pemerkosaan A dan D  bersama kedua teman korban yang ikut merekam dan menyebarkan adegan pemerkosaan itu telah ditahan. Mereka telah ditetapkan sebagai tersangka.

“Jadi awalnya tersangka D dan I datang ke rumah korban, mereka kemudian mengajak korban ke lokasi kejadian,” kata Futuwembun kepada Kompas.com saat dihubungi, Senin (17/2/2020).

Setelah itu, setibanya di indekos, tersangka D kemudian mengeluarkan sejumlah uang dan menyuruh tersangka A untuk pergi membeli dua botol minuman keras jneis sopi.

Setelah itu, mereka membujuk korban untuk pesta miras bersama-sama.

“Korban langsung pusing hingga ia tertidur tak sadarkan diri. Saat itu lah tersangka D menyuruh tersangka A keluar dari dalam kamar, dan saat itu dia menyetubuhi korban,” kata Futuwembun.

Futuwembun menjelaskan, setelah memperkosa korban, tersangka D kembali memanggil tersangka A masuk ke dalam kamar. Keduanya langsung menyetubuhi korban secara bersama-sama.

Korban yang sadar kemudian berteriak, sehingga dua teman perempuan korban I dan A masuk ke dalam kamar tersebut.

“I dan A ini juga siswi SMA rekan sekelas korban, keduanya masuk ke dalam kamar dan merekam adegan itu lalu menyebarkannya,” kata Futuwembun.

Dalam kasus ini, penyidik menjerat tersangka A dan D dengan Pasal 81 ayat 3 jo Pasal 81 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak.

Mereka terancam dengan hukuman 5 hingga 15 tahun penjara.

Sementara, untuk tersangka I dan A yang ikut merekam dan menyebar video adegan tersebut dijerat dengan Pasal 29 jo Pasal 4 ayat 1 Undang-Undang Nomor 44 tentang Pornografi dan atau Pasal 45 ayat 1 jo Pasal 27 ayat 1 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.  Mereka terancam hukuman 12 tahun penjara. (epr/kom)

Baca Juga:

Tragis! Siswi SMP di Tangerang Diperkosa Bergilir oleh 4 Pria