Sopir Uber Dilaporkan Tampar Penumpang dan Todong Pistol

KabarUtama, Metro15 Views

Kabarin.co – Sopir taksi daring Uber berinisial AS, menodongkan pistol kepada penumpangnya. Tidak hanya itu, ia juga menampar penumpangnya tersebut lantaran kesal tujuan para penumpangnya yang terlalu jauh.

“Awalnya, sekitar jam 21.00 WIB, saya pesan taksi Uber. Pertama, sopir jemput sekretaris saya di Jalan Alaydrus 31. Kemudian jemput saya dan Mami saya dan teman saya, Elsa di Petojo Utara 1,” kata salah satu penumpang, Tia di Polsek Gambir, Jalan Cideng Barat Dalam, Jakarta Pusat, Rabu (6/7).

Setelah itu, kata Tia, saat di tengah jalan menuju Bekasi taksi daring yang ditumpanginya tersebut terhambat karena banyak dilakukan penutupan jalan. “Akhirnya muter-muter. Sampai tiba di Jalan Juanda, mobil berhenti pas di depan halte TransJ Juanda,” ujarnya, seperti dilangsir Republika.co.id.

Kemudian, kata Tia, sopir tersebut meminta dirinya dan yang lain untuk turun dari mobil. Namun, sopir tersebut tiba-tiba mengatakan tidak mau mengantar sampai ke Bekasi. “Setelah itu saya tanya ke sopir, kenapa harus berhenti? Kondisi sudah malam dan saya membawa barang banyak. Selain itu juga ada orang tua saya,” kata Tia.

AS kemudian menjawab bahwa ketidakinginannya tersebut merupakan haknya, karena ia yang memiliki kendaraan. Perdebatan di dalam mobil pun terjadi antara sopir dan Tia, serta penumpang lainnya.

Tia bersama penumpang lainnya yang bernama Elsa menyatakan bahwa mereka sedang menggunakan jasa Uber. Tapi, kata mereka, sopir tetap kukuh tidak mau mengantar. Pada saat itu, tiba-tiba sopir mengeluarkan pistol dan menodongkannya kepada para penumpang tersebut

“Kemudian sopir itu menodongkan pistol ke saya. Kemudian dia juga todong ke teman saya. Terus dia bilang, ‘Saya pecahkan kepala kalian. Saya anggota’. Lalu dia menunjukkan semacam lencana gantungan,” kata Tia.

Dalam kondisi tersebut, akhirnya Tia dan ibunya mengalah dan turun dari mobil. Sementara, Elsa masih di dalam mobil berdebat dengan sopir. Dari pintu mobil yang masih terbuka, Tia melihat temannya digampar.

Kebetulan tak jauh dari mobil berhenti, Tia melihat ada tiga orang polisi. Ia pun langsung meminta pertolongan kepada polisi tersebut. “Kemudian polisi datang ke mobil. Setelah itu polisi menanyakan kepada sopir. Polisi melihat lencana yang dipunya itu bukan lencana polisi. Akhirnya polisi menanyakan apa maksud mengaku sebagai anggota. Dan apa maksudnya membawa senjata,” kata Tia.

Setelah ditanya polisi, AS kemudian mengaku bahwa piatol yang dibawanya adalah mainan anaknya. Tapi, polisi tersebut tetap membawa sopir bersama mobil SUV bernopol B 1687 VKD ke Polsek Gambir. Saat ini baik penumpang maupun sopir tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh pihak kepolisian.(Rep)