Terkejut Karena Harus Ikut Karantina di Pulau Natuna, Ini Ungkapan Pilot Batik Air

KabarUtama14 Views

kabarin.co – JAKARTA, Pimpinan penerbangan sekaligus pilot, Kapten Destyo Usodo menceritakan bahwa sejak awal dirinya bersama 17 orang lainnya mengaku siap untuk menjalankan misi kemanusiaan ini.

Destyo mengaku tak menemui kendala serius saat melaksanakan misi ini sejak dari keberangkatan hingga tiba di Batam.

Terkejut Karena Harus Ikut Karantina di Pulau Natuna, Ini Ungkapan Pilot Batik Air

Dilansir dari inews.id sebanyak 18 awak maskapai Batik Air dengan pesawat Airbus A330-300 CEO membawa misi kemanusiaan saat mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan yang menjadi pusat penyebaran virus korona.

Hari Sabtu (15/2/2020), mereka kembali ke Jakarta dan disambut oleh jajaran direksi Lion Groups di Kantor Lion Air Simulator, Cipinang-Melayu, Jakarta Timur.

“Pada saat kami menerima tugas tersebut , kami banyak mempelajari penanganan bahaya sebelum berangkat untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” kata Destyo.

Saat tiba di Bandara Hang Nadim Batam, Destyo mengaku terkejut karena harus ikut menjalani karantina di Kepulauan Natuna bersama WNI dari Wuhan yang dievakuasinya. Meski demikian, Destyo mengatakan dirinya dan 17 awak pesawat lainya siap menjalaninya sesuai standar operasional prosedur (SOP) kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah dan lembaga kesehatan dunia WHO.

“Kami sebenarnya terkejut saat diberitahu harus ikut menjalani observasi selama 14 hari. Tapi karena ini sudah menjadi prosedur tetap dari WHO, kami patuh dan mengikuti segala arahan dan aturan itu,” ucapnya.

Dia menceritakan masa-masa awak pesawat Batik Air itu menjalani masa karantina dan melebur bersama ratusan WNI dari Wuhan. Tak ada batasan di antara orang-orang yang menjalani karantina dan mereka saling berkomunikasi. Destyo juga menjelaskan tak ada perbedaan perlakuan dari petugas medis terhadap warga yang diobservasi selama 14 hari.

Selama 14 hari masa karantina itu dia lewati dengan olahraga cukup dan mendapatkan asupan protein tinggi yang disediakan personel TNI AU. Dia mengaku senang selama menjalani observasi tersebut. Dan itu juga terlihat pada 238 WNI dari Wuhan sehingga membawa efek baik dan sehat selama masa observasi.

“Kami rutin olahraga pagi dan sore hari, mulai dari senam aerobik, dan zumba. Pada malam hari biasanya kami bernyanyi bersama. Ini semua kami lakukan karena yakin dengan hati gembira dan penuh suka cita membuat kita tak mudah jatuh sakit. Semua kebutuhan kami terpenuhi selama masa observasi,” ujarnya. (apt-inw)

Baca Juga:

Batik Air Terbang ke Wuhan China Jemput WNI

Mahasiswa Indonesia Ungkap Kondisi Wuhan Pasca Virus Corona, Tak Seperti Diceritakan di Medsos

Pekerja Kereta Cepat Asal China Diduga Kena Virus Corona, Menkes Terawan Kirim Tim Kelapangan