Tragedi Choirul Huda Nyaris Terulang! Alhamdulillah, Awan Setho Sudah Lewati Masa Kritis

kabarin.co – Tragedi memilukan yang dialami kiper Persela Lamongan bebeberapa waktu lalu, nyaris terulang. Adalah kiper Bhayangkara FC, Awan Setho Raharjo, harus dilarikan ke rumah sakit saat turun bermain melawan FC Tokyo dalam laga persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu 27 Januari 2018.

Saat hendak menyelamatkan gawang, kepala Awan Setho kena hantam dengkul pemain FC Tokyo, Diego Oliviera. Seketika dia terkapar dan langsung diberi pertolongan tim medis.

Butuh waktu lebih dari lima menit bagi tim medis untuk memberi pertolongan kepada Awan Setho. Karena kondisinya tak kunjung membaik, dia segera dilarikan ke rumah sakit Mintoharjo, Jakarta.

Dari keterangan PSSI melalui Twitter, kiper tim nasional Indonesia U-23 itu sekarang sudah melewati masa kritis. Tapi, masih dibutuhkan konsultasi untuk melihat efek lain.

“Menurut dokter tim Bhayangkara FC, dr. Alfan, pihaknya masih berkonsultasi dengan dokter beda saraf mengenai pemeriksaan lainnya,” demikian pernyataan resmi PSSI.

Otoritas tertinggi sepakbola Indonesia itu mengajak publik pecinta sepakbola untuk ikut memberi doa agar Awan Setho bisa pulih. “Kamu kuat, Awan! Kami tunggu aksimu lagi di bawah mistar gawang.”

https://www.youtube.com/watch?v=ROudV1irqJU

Awan mengalami benturan dengan striker FC Tokyo, Diego Oliviera. Awan yang sudah mengamankan bola terkena sepakan kaki Diego yang telat melompat.

Disinggung akan hal ini, penyerang FC Tokyo, Diego Oliviera mengaku tidak melihat pergerakan Awan. Dia mengaku kejadian tersebut sangat cepat terjadi.

“Kejadian itu terlalu cepat. Saya mengambil bola dan kiper sangat cepat. Saya tidak melihat kiper,” ucap Diego.

“Karena itu sangat cepat, saya mengambil bola dan mengontrol saya tidak melihat kiper datang, sebelum pemain belakang datang kesaya dan saya tidak melihatnya,” tambah dia.

Namun pernyataan Diego dibantah keras oleh Vladimir Vujovich. Vladimir yang saat kejadian berada dekat dengan  murka akan tindakan Diego. Baginya Diego Oliviera seakan sengaja melakukan benturan.

“Saya sudah marah wasit dan striker mereka, mereka tak tahu, awan sudah punya bola, bagaimana dia tak loncat,” beber Vujovich.

“Harusnya dia loncat itu. Saya kecewa betul dengan kejadian ini. Dia pemain profesional, tapi kenapa tak tahu cara hindar bola saat kiper sudah tangkap bola,” dia menambahkan.

Adapun pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) itu, dimenangkan oleh FC Tokyo dengan skor 4-2.