Wujudkan Impian Warga Solok Raya, Solok FC Bersiap Menuju Liga 2

Solok FC15 Views

kabarin.co – Solok FC, lahir bertepatan pada saat sepakbola di berbagai belahan dunia tidak hanya sekedar dipandang sebagai salah satu cabang olahraga yang digandrungi masyarakat luas. Namun, Solok FC lahir ketika sepakbola berkembang menjadi sebuah industri, apalagi didukung oleh masyarakat Solok yang ‘gila bola’.

Bukan itu saja, Solok FC lahir dari ide seorang pengusaha yang juga gila bola dan kini menjabat sebagai anggota komite eksekutif (Exco) PSSI, yaitu Verry Mulyadi. Tidak begitu banyak yang kenal dengan sosoknya di Kota Solok, Kabupaten Solok, apalagi di Kabupaten Solok Selatan. Namun Verry melihat Solok sebagai daerah yang memiliki potensi besar untuk membangun dunia persepakbolaan.

Wujudkan Impian Warga Solok Raya, Solok FC Bersiap Menuju Liga 2

“Sepakbola itu memiliki dampak ekonomi yang cukup besar bagi suatu daerah, apalagi bagi Solok yang berada di wilayah yang sangat strategis dan dikelilingi oleh ratusan ribu penggemar sepakbola,” ujar Verry Mulyadi yang pernah membawa Semen Padang FC U-21 menjadi juara sepak bola ISL U-21 musim 2014.

Menurut Verry, membangun sepakbola di suatu daerah apalagi di Kota Solok harus mendapat perhatian seluruh pihak, baik oleh PSSI, pemerintah, masyarakat, atau pihak swasta. Karena membangun prestasi puncak dan penampilan sebuah klub membutuhkan waktu cukup panjang, dan biaya yang cukup besar. Semuanya tidak bisa diraih dengan cara instan.

“Dengan kehadiran Solok FC yang kini tengah berjuang untuk lolos ke Liga 2, hendaknya ini memicu pemerintah melalui dinas terkait serius untuk ikut berjibaku dengan kami mengelola klub ini sehingga lolos ke level yang lebih tinggi,” ujar verry.

Tokoh sepakbola yang juga pendiri akademi sepakbola Semen Padang FC ini menegaskan, bahwa Solok FC bisa menjadi aset yang berdampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat Solok. Apalagi kalau pemerintah Kota Solok dan DPRD cukup memahami potensi ini, maka merumput di Liga 1 bagi Solok FC tidak lagi hanya sekedar menjadi mimpi.

Sementara itu, Wakil Walikota Solok, Reinier, memberi apresiasi terkait prestasi yang diraih Solok FC. Bahkan mantan ketua PSSI Kota Solok ini mengatakan bahwa kehadiran Solok FC merupakan mimpi masyarakat Solok yang selama ini mendambakan lahirnya sebuah klub besar di daerah yang mayoritas dihuni oleh ‘penggila bola’ ini.

“Sebagai sebuah industri, sepakbola itu tidak saja sekedar membangun prestasi di bidang olahraga, namun juga berdampak terhadap pariwisata dan ekonomi masyarakat. Kita bisa belajar dari beberapa kota yang kini memiliki klub yang bermain di Liga 1 PSSI. Kota yang semula tidak begitu dikenal, namun ketika di daerah itu lahir sebuah klub besar, maka otomatis nama kota itu juga menjadi besar,” ujar Reinier.

Menurut Reinier, prestasi yang kini diraih Solok FC akan menjadi pertimbangan bagi pemerintah Kota Solok untuk membangun klub ini secara bersama-sama, agar bisa menjadi klub besar dan hasilnya juga akan dinikmati warga Solok. Bahkan, kata Reinier, suatu saat pemerintah juga akan memperoleh kemasukan dari pajak tontonan.

“Pemerintah Kota Solok memang saat ini tengah berupaya membangun beberapa sumber yang berdampak terhadap perekonomian warganya sekaligus juga berdampak terhadap pemerintah, terutama yang berkaitan dengan pemasukan dari pajak,” kata Reinier.

Namun Reinier menegaskan, semuanya harus dengan satu niat dan tujuan guna membangun Kota Solok ke arah yang lebih baik. Karena menurut Reinier, banyak sektor yang bisa dilirik untuk membangun perekonomian Kota Solok, salah satunya adalah olahraga khususnya di cabang sepakbola.

“Tapi semuanya harus terlibat, ya pemerintahnya, DPRD, pengusaha, warga, dan para pemerhati di bidang olahraga. Apabila semuanya dengan pemahaman yang sama, saya yakin Solok FC akan menjadi sebuah industri baru di Kota Solok,” kata Reinier.

Ketika Solok FC berhasil menjadi sebuah klub besar, Reinier yakin, manajemen Solok FC akan mudah mendapatkan sponsor. Dengan hadirnya sponsor, otomatis juga mempermudah Solok FC melahirkan generasi baru di bidang sepakbola.

“Kehadiran Solok FC juga telah mendorong Pemerintah Kota Solok untuk sesegera mungkin membangun stadion yang lebih refresentatif dan layak untuk diselenggarakannya pertandingan sepakbola yang berkelas seperti Liga 2 dan Liga 1,”pungkas Reinier.

Prestasi yang telah diraih Solok FC tidak bisa lepas dari dorongan seorang Zul Elfian. Walikota Solok ini bahkan berusaha untuk memberi support secara langsung kepada pemain Solok FC pada setiap pertandingan.

“Saya berharap, kehadiran saya bisa menjadi tambahan energi bagi para pemain yang tengah berjuang di lapangan. Bagaimanapun Solok FC kini mulai membawa nama Solok ke tingkat Nasional. Ini memiliki dampak yang sangat positif terhadap Kota Solok,” ujar Zul Elfian.

Namun Walikota Solok ini menyadari, masih ada beberapa keterbatasan sehingga pertandingan antara Solok FC dengan tim tamu belum bisa diselenggarakan di Kota Solok.”Mudah-mudahan dalam waktu dekat beberapa kendala bisa kita atasi, kami tengah mengupayakan agar lapangan Merdeka bisa secepatnya dipungsikan,” ujar Zul Elfian.

Zul Elfian mengungkapkan, apa yang sudah dilakukan manajemen Solok FC merupakan suatu langkah yang sangat luar biasa. Dalam kondisi masih minimnya bantuan dari pemerintah Kota Solok, Solok FC bisa bangkit dan mampu melakoni pertandingan di Liga 3 dengan mulus dan kini tengah bersaing di partai puncak.

“Semoga Solok FC lolos ke Liga 2 dan bersaing dengan beberapa klub besar di tanah air. Ini bukan suatu kerjaan yang mudah, agar semuanya bisa terwujud, untuk menghadapinya kita butuh energi dan biaya yang cukup besar,” tegas Zul Elfian.

Dibutuhkan Sinergisitas antara Pemerintah, DPRD, dan Pengusaha

Untuk menggenjot prestasi beberapa cabang olahraga, terutama di Kota Solok tidak bisa lepas dari campurtangan pemerintah, dalam hal ini dinas yang membidangi keolahragaan. Karena ini erat kaitannya dengan kebijakan, tidak cukup hanya sekedar dukungan yang dilontarkan oleh seorang kepala daerah.

“Apalagi membangun sebuah klub seperti Solok FC, yang kini berlaga di ajang bergengsi seperti Liga. Ini jelas tidak sekedar menghabiskan waktu dan uang, namun juga dibutuhkan keseriusan dinas terkait, agar kerja keras pengurus Solok FC menghasilkan prestasi yang berdampak positif terhadap Kota Solok,” ujar Nofrizal, Ketua KONI Kota Solok.

Nofrizal mengharapkan, semua komponen hendaknya bergerak untuk membesarkan Solok FC, mulai dari Pemerintah, DPRD, Pengusaha, Donatur, dan warga. Karena di pundak Solok FC ada nama Solok yang akan menjadi besar, apabila Solok FC juga besar.

“Ini semua harus dipahami oleh seluruh komponen yang ada, karena membesarkan sebuah klub tidak cukup hanya mengandalkan manajemen yang ada sekarang, kita harus samakan misi kita dalam membangun dunia olahraga khususnya di cabang sepakbola,” kata Nofrizal.

Lahirnya sebuah klub sepakbola menurut Ketua KONI ini, bisa menyatukan perbedaan, bisa meredakan konflik yang ada. Karena melalui klub ini masyarakat khususnya pecinta sepakbola berada pada satu dukungan.

“Kalau warga berada pada satu dukungan, mereka akan bersatu, mereka kompak dan saling support. Bisa juga meredakan konflik politik yang kini sedang menghangat. Maka dari itu mari kita duduk satu meja untuk membesarkan Solok FC, baik KONI sebagai organisasi yang membawahi seluruh cabang olahraga, PSSI, Pemerintah, DPRD, Pengusaha, dan masyarakat. Kita harus sama-sama mencarikan solusinya agar Solok FC menjadi sebuah klub besar yang menjadi kebanggaan warga Solok,” pungkas Ketua KONI ini.

Gaung Solok FC Mulai Menggema di Rantau

Gaung klub bejuluk ‘Pandeka Gunung Talang’ Solok FC kini mulai menggema di antara para perantau Solok yang ada di beberapa wilayah di Indonesia, terutama perantau Solok di Jabodetabek.

Seorang pengusaha konveksi asal Solok Sadriyanto, SH yang kini bermukim di Cipadu, Tangerang Selatan menyatakan dukungannya terhadap Solok FC. Menurut Sadri kehadiran Solok FC bisa mengobati kerinduan warga perantau asal Solok yang kini berada di beberapa wilayah di Indonesia.

“Ketika orang menyebut Solok saja, dada kami yang ada di rantau bergetar, apalagi orang menyebut Solok karena sebuah prestasi tentu akan jadi sesuatu yang memotivasi kami untuk memberi support,” ujar Sadri.

Menurut Sadri, kehadiran Klub Sepabola ‘Solok FC’ hendaknya harus didukung oleh seluruh elemen masyarakat, tidak saja warga Solok yang ada di kampung halaman, namun juga harus disikapi oleh perantau Solok yang bermukim di seluruh wilayah Indonesia, kata Sadri tidak tertutup kemungkinan para perantau Solok yang berada di luar negeri.

“Kehadiran Solok FC cukup mengejutkan kami yang berada di rantau, sebelumnya tidak pernah ada klub sepakbola di Solok yang mampu berkiprah sampai ke posisi saat ini. Apalagi kami dengar Solok FC kini tengah berjuang untuk lolos ke Liga 2, itu sangat luar biasa,” ujar pengusaha bedcover ini.

Namun alumni SMA I Kota Solok ini khawatir apabila pemerintah Kota Solok terutama dinas terkait separuh hati untuk melakukan pembinaan terhadap klub Solok FC ini. Karena Solok FC tengah berada di perjalanan menuju prestasi, tentu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Apalagi Solok FC saat ini bersaing di Liga Amatir (Liga 3) tentu masih bisa menggunakan APBD.

“Sesuai dengan surat edaran Menteri Dalam Negeri terkait diperbolehkannya kembali penggunaan APBD untuk membiayai cabang-cabang olahraga non profesional, termasuk klub yang berlaga di ajang Liga 3, tentu ini harus disikapi oleh dinas terkait untuk mengeluarkan kebijakan mendanai Solok FC, kecuali kalau Solok FC menjadi klub profesional dan naik kasta ke Liga 2 tentu ceritanya jadi lain,” tutur Sadri.

Kata Sadri, juga dibutuhkan pemahaman yang sama antara dinas terkait dengan DPRD Kota Solok yang akan melegislasi anggaran untuk pembinaan Solok FC. Kalau DPRD nya tidak respek terhadap pembinaan olahraga tentu anggaran yang diajukan akan mentah, sehingga prestasi sulit dicapai.

“Yang jelas kami dari rantau merindukan munculnya klub sepakbola yang akan mengharumkan nama Kota Solok di tingkat nasional, agar orang lain tidak lagi memandang Solok itu sebelah mata,” pungkas Sadri.

FUADDY CHAIDIR ROSHA (indeksnews.com)

Baca Juga:

Walikota Solok Apreasiasi Solok FC Tundukkan Medan Utama

Solok FC Targetkan Menang Lebih dari Dua Gol Melawan Medan Utama

Solok FC Otomatis Lolos dan PSDS Dikurangi 6 Poin, Ini Hasil Sidang Komdis PSSI

Solok FC Berhasil Tahan Imbang PSDS di Lubuk Pakam