10 Bahasa Yang Telah Hilang Karena Waktu

kabarin.co – Sejak zaman dahulu, bahasa sebagai salah satu penemuan terbesar manusia telah digunakan untuk sebuah cara komunikasi. Tapi ada beberapa bahasa di dunia yang sepanjang sejarah manusia sudah ditelan oleh waktu terlebih dahulu sebelum ia dipelajari lebih dalam. Berikut adalah 10 bahasa kuno yang telah hilang seiring berjalannya waktu.

10. Bahasa Proto-Indo Europen

Proto-Indo Europen atau yang biasa disingkat dengan PIE adalah salah satu bahasa kuno di dunia yang telah lama hilang karena berjalannya waktu. Banyak negara-negara modern sekarang ini seperti contohnya Inggris, Rusia, Benggala, Albania, Kurdish, dan masih banyak negara lainnya memiliki akar yang mengarah ke bahasa punah satu ini. Perkembangan terakhir mengatakan juga bahwa bahasa India juga turut dipengaruhi oleh Bahasa Proto-Indo Europen atau PIE ini.

Karena alasan umurnya yang sudah sangat tua, banyak sekali huruf-huruf PIE yang bahkan sampai sekarang para peneliti masih belum mengetahui dengan pasti bagaimana cara mengejanya. Belum ditambah lagi dengan tulisannya yang terlalu kuno.

9. Bahasa Iberian

Iberian Peninsula, yang sekarang ini lebih dikenal dengan Bahasa Spanyol dan juga Portugal memiliki sebuah sejarah mengarah ke bahasa terdahulunya yaitu Bahasa Iberian. Demi mempelajari bahasa kuno ini, para ahli berusaha menghubungkannya dengan bahasa-bahasa lain seperti bahasa Berber dan juga bahasa Berber modern. Bahkan tidak sedikit peneliti lain yang mengatakan bahwa Bahasa Iberian ini adalah bahasa yang sama dengan bahasa Celtic. Yang lebih gila lagi ada saja yang mencoba menghubungkannya dengan Bahasa Etruscan atau bahkan Bahasa Kaukasian.

Tidak hanya karena merupakan salah satu bahasa yang telah hilang ditelan waktu, Bahasa Iberian juga adalah salah satu bahasa yang sulit dipelajari karena bahasa ini tidak hanya memiliki 1 kelompok alphabet tapi 3 jenis kelompok. Bahasa Iberian perlahan-lahan mulai hilang sejak bangsa Romawi mengambil alih daerahnya. Namun bahasa ini sendiri tidak sepenuhnya hilang, terdapat beberapa nama tempat dan huruf yang diperkirakan masih hidup di peradaban Spanyol modern kini.

8. Bahasa Hattic

Nama dari bahasa ini didapatkan dari bahasa yang digunakan oleh bangsa Hattians, oleh karena itu para peneliti juga memberinya nama yang serupa yaitu Bahasa Hattic. Merupakan salah satu bahasa kuno paling tua, bahkan peneliti-pun masih belum tahu secara pasti bagaimana bangsa Hattians menyebutnya. Bangsa Hattians sendiri adalah bangsa yang tinggal di dataran tinggi Anatolian, sekarang ini lebih dikenal sebagai Turki.

Alasan mengapa bahasa ini hilang seiring berjalannya waktu sebenarnya lebih karena disebabkan oleh bahasa Proto-Indo Europen (PIE) yang mulai masuk ke Anatolian. Bahasa PIE yang perlahan-lahan menjadi lebih popular, menyebabkan bahasa ini lenyap ditelan waktu. Para ahli mencoba untuk menghubungkan bahasa Hattic dengan bahasa Kaukasian lain seperti Abkhaz dan Georgian dikarenakan ada beberapa tulisan mirip pada bahasa-bahasa tersebut. Walaupun sudah banyak kesimpulan yang diambil, hingga sekarang bunyi dari bahasa Hattic masih sangatlah aneh untuk didengar.

7. Bahasa Etruscan

Bahasa Etruscan ini adalah bahasa yang digunakan secara luas di Italia. Orang terakhir yang diketahui pernah berbicara menggunakan bahasa kuno ini adalah Caesar Claudius. Caesar Claudius sendiri merupakan orang yang mengumpulkan serta menulis sejarah tentang bahasa Etruscan ini.

Sebagaimana bahasa-bahasa kuno lainnya, Para ahli bahasa yang mempelajari bahasa ini mengalami banyak kendala ketika mempelajari bahasa kuno satu ini. Seperti contohnya bahasa ini sangat terisolasi dan juga teks yang ditemukan hanya dalam beberapa kata yang sangat pendek, membuat pengejaan dalam kalimat yang panjang sangatlah membingungkan dan kebanyakan hanya asumsi. Hingga sekarang, bukti mengenai keberadaan bahasa ini hanyalah muncul dalam bentuk buku dari linen yang sebelumnya digunakan untuk membungkus mumi.

6. Bahasa Maypure

Adalah bahasa kuno yang dahulunya digunakan oleh suku di Orinoco Basin, sekarang lebih dikenal sebagai Venezuela. Bahasa ini sempat hilang karena suku rival, Carib. Namun berkat seorang naturalis asal Jerman bernama Alexander von Humboldt, bahasa ini dapat diselamatkan. Humboldt mengumpulkan kata per kata dari orang Maco asli yang masih dapat berbicara bahasa kuno Maypure ini.

Anehnya adalah seiring berjalannya waktu ke modern sekarang ini, kabar yang beredar mengatakan bahwa bahasa Maypure memang telah hilang ditelan waktu dan hanya dapat didengar dari Burung Kakatua yang sebelumnya tingggal di daerah suku tersebut.

5. Bahasa Meroitic

Bahasa yang juga dikenal dengan nama Bahasa Kushitic ini adalah bahasa kuno yang digunakan oleh orang-orang Nubian, sekarang ini adalah Sudan. Dipercaya bahwa Bahasa Meroitic adalah sebenarnya merupakan Bahasa dari Mesir yang sudah berubah seiring berjalannya waktu, seperti Hieroglyph atau Demotic.

Walaupun pada tahun 1911 dikatakan bahasa ini telah berhasil ditelusuri jejaknya, namun para ahli masih mengalami kesulitan untuk menerjemahkannya. Banyak usaha sudah dilakukan untuk menerjemahkan bahasa kuno ini, salah satunya dengan cara menggunakan bahasa Sudan untuk menerjemahkannya namun tidak banyak hasil yang didapatkan.

4. Bahasa Harappan

Digunakan oleh orang-orang di Lembah Indus pada era modern di Timur Tengah. Diperkirakan bahwa pada zaman tersebut, bahasa ini ini telah digunakan oleh lebih dari 5 juta orang. Jika hal itu benar adanya maka mungkin Bahasa Harappan ini adalah bahasa kuno hilang yang paling popular pada zaman itu. DIperkiran bertahan sejak 3300 SM hingga 1300 SM (Sebelum Masehi).

Banyak orang dan ahli berusaha menerjemahkan bahasa ini dengan menghubungkannya ke bahasa Proto-Indo Europen (PIE) atau Dravidian, mamun mereka selalu mengarah ke jalan buntu karena tidak berhasil menemukan kesamaan bahasa Harappan dengan bahasa-bahasa tersebut. Sebagaimana bangsa Harappan juga hilang setelah melalui masa modern, maka harapan untuk memepelajari bahasa ini sendiri juga sudah hilang. Sekarang ini Bahasa Harappan hanya dikenal sebagai bahasa warisan yang tidak bisa dipelajari oleh siapapun.

3. Bahasa Eteocretan

Bahasa Eteocretan diannggap sebagai bahasa Linear A yang dikembangkan di Minions of Crete, sebuah pulau yang saat ini dikenal dengan nama Yunani. Diketahui bahwa ternyata bahasa Eteocretan dibuat oleh orang yang menulis bahasa Linear A dan Cretan.

Dikarenakan tidak ada usaha yang berhasil untuk menerjemahkan bahasa kuno ini, maka tidak ditemukannya hubungan ke bahasa modern ini, menyebabkan Bahasa Eteocretan masih menjadi teka-teki besar bagi para arkeolog. Sedikitnya petunjuk akan bahasa Eteocretan ini mengakibatkan para penerjemah menemui jalan buntu. Usaha terakhir yang pernah dicoba adalah menghubungkan bahasa Eteocretan dengan sebuah artifak Kuno Phaistos Disk, salah satu dari 10 kode misterius di dunia yang belum dapat dipecahkan hingga sekarang ini dan tentunya upaya tersebut juga berakhir dengan jalan buntu.

2. Bahasa Dacian

Bahasa Dacian diperkirakan telah hilang ditelan waktu sejak abad ke-6 atau ke-7. Digunakan oleh orang Dacia (Romania) untuk berkomunikasi pada zaman mereka. Bahasa Dacian sendiri pada kenyatannya belum dapat dikatakan sepenuhnya telah hilang dari sejarah manusia, karena ada sebuah prasasti yang menuliskan tentang bahasa kuno ini. Walaupun begitu, banyaknya kesulitan yang ditemukan para ahli menyebabkan bahasa ini sering disebut sebagai bahasa yang telah hilang seiring waktu. Diperkirakan bahasa Dacian adalah cabang dari bahasa Proto-Indo Europen yang sudah hilang sejak dahulu kala.

1. Bahasa Hunnic

Orang-Orang Hun sepertinya sama sekali tidak memiliki upaya untuk untuk melestarikan bahasa yang mereka gunakan. Tidak ada bukti nyata akan keberadaan bahasa mereka yang berasal asli dari suku mereka sendiri, malah keberadaan bahasa mereka lebih banyak karena dikumpulkan oleh para sarjana Romawi. Sayangnya, karena sedikitnya prasasti dan juga bukti yang menuliskan sejarah bahasa ini, para ahli juga mengalami banyak kesulitan untuk merekonstruksi ulang kata dan alfabet pada bahasa ini.

Hipotesis yang masih bertahan hingga sekarang ini menghubungkan Bangsa Hun ke Bangsa Xiongnu yang adalah tetangga bangsa Han dari Cina. Sebagaimana Bangsa Hun, Bangsa Xionu juga diperkirakan mayoritasnya buta huruf. Hingga sekarang belum diketahui secara jelas apakah Bahasa Hunnic adalah dari Turki, Altaic, Indo-Eropa, atau bahkan merupakan bahasa terpisah sendiri. Apabila dari sumbernya saja tidak diketahui pasti asal usul bahasanya, apalagi mempelajarinya. Inilah sebabnya Bahasa Hunnic sering disebut sebagai bahasa kuno paling hilang bersama-sama dengan waktu.(adc)