2016 Orang Prajurit Marinir Renang Seberangi Selat Madura

kabarin.co-Sebanyak 2.016 prajurit Pasmar-1 Korps Marinir dan non Pasmar-1 pagi tadi berenang menyeberangi Selat Madura untuk memecahkan rekor MURI.

Perenang yang ikut serta dalam kegiatan tersebut terdiri dari 644 orang perenang dari prajurit Brigade Infanteri-1 Marinir, 526 perenang dari Resimen Bantuan Tempur-1 Marinir, 360 personel dari Resimen Artileri-1 Marinir.

Lalu 360 personel dari Resimen Kavaleri-1 Marinir, 50 personel dari Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan V Surabaya, 50 perenang dari Komando Pendidikan Korps Marinir (Kodikmar) dan 26 perenang dari Akademi Angkatan Laut.

Yang lebih membanggakan ada 4 orang taruni AAL yang turut serta memeriahkan acara tersebut.

Mereka mengambil titik start tepat di bawah Jembatan Suramadu dan akan finish di Bangkalan, Madura, dengan lama waktu tempuh diperkirakan sekitar dua jam.

Kepal Staf TNI AL ikut menceburkan diri

Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi, turut menceburkan diri ke Selat Madura, Jawa Timur, bersama 2.016 prajurit tepat di bawah Jembatan Suramadu dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-15 Pasukan Marinir TNI AL, Kamis ini.

“Saya mencebur sebagai penyemangat bagi prajurit saat berenang melintasi Selat Madura, tapi saya hanya berenang 50 meter dan tidak sampai finis,” ujar Supandi, kepada wartawan usai memberangkatkan renang prajurit di kaki Jembatan Suramadu.

Sebelum mencebur ke laut, dia meletuskan pistol ke udara sebagai pertanda dimulai berenang melintasi jarak sekitar 5,4 kilometer itu.

Selama lebih dari 15 menit, orang nomor satu di jajaran TNI AL itu mengapung di laut dan sesekali menyapa sekaligus memberi semangat kepada prajurit-prajurit yang secara berkelompok sedang berenang.

“Berangkat bersama maka finis juga harus sama-sama, serta bisa membangun kelompok agar tidak terpisah dan ada yang tertinggal,” ujar dia, didampingi Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Marinir) Buyung Lalana, serta para pejabat lain TNI AL.

Menurut dia, berenang melintasi Selat Madura merupakan pembinaan tradisi dan sebagai pengukur kemampuan prajurit Korps Marinir TNI AL dalam melaksanakan tugas operasi amfibi, sehingga tidak bisa dipisahkan dari kompetensi prajurit.

“Kegiatan ini juga untuk membangun semangat serta memberi kesempatan agar tahu berenang sesungguhnya di laut dan seberapa mampu mereka melakukannya,” kata mantan panglima Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL itu. 

“Terakhir melintasi Selat Madura dilakukan pada 1996 dengan peserta tidak seperti sekarang. Nanti jangan 20 tahun sekali, tapi 5-10 tahun sekali harus dilakukan,” harap mantan gubernur Akademi Angkatan Laut itu.(mas)
Dari berbagai sumber.

Leave a Reply