Kritikan Anies di Debat Pilkada DKI Buat Ahok dan Agus Gagal Paham

Politik4 Views

kabarin,co – Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta gelar debat perdana Pilgub DKI 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Jum’at (13/1). Paslon saling kritik di debat tersebut yang bertemekan “ekonomi dan sosial” di Jakarta tersebut.

Momen itu terjadi saat debat masuk sesi pertanyaan dan tanggapan kepada calon lain, di sesi tersebut, Cagub dan Cawagub nomor urut tiga diberi kesempatan pertama untuk sampaikan pertanyaan kepada dua calon lainnya.

Pertanyaan yang diajukan Anies Baswedan dan Sandiaga adalah tentang cara optimalkan pengawasan kepada warga pendatang, Anies yang maju langsung berikan pertanyaan kepada cagub dan cawagub nomor urut 1 yaitu Agus dan Sylviana Murni.

Anies bertanya tentang pasangan Agus-sylvi optimalkan tim pengawasan Orang Asing (PORA) karena Jakarta jadi daya tarik untuk pendatang.
“Itu sebabnya kenapa kami akan lakukan pemberdayaan kepada masyarakat. Kalau saya pernah ke Muara Kamal terus saya mendapatkan keluhan dari warga di sana yang melihat tumpukan kerang hijau bagaimana dengan pekerjaan kami. Insya allah apabila amanah itu ke kami, kami menyampaikan bantuan bergulir 50 juta per unit usaha dan nol persen bunganya, ini akan bergulir. Siapa yang kontrol? masyarakat itu sendiri termasuk dana Rp 1 miliar umtuk RW,” kata Sylvi menjawab pertanyaan Anies dalam debat perdana Pilgub DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (13/1).

Saat jawaban yang diberi Sylvi diperkirakan Anies sangat Normatif bahkan tidak nyambung, Karena Anies mengatakan Slyvi yang mantan Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta harusnya paham akan hal tersebut.
“Jawaban ibu Sylvi menarik tapi enggak nyambung. Bagaimana kita mengoptimalkan tim PORA. ibu Sylvi harus mengetahui ini semua ini. Ibu Sylvi pasti paham ini semua,” ucap Anies.

Mendengar sindiran tersebut, Slyviana jelaskan jawabannya. Dia beralasan punya dua sesi, dia mengatakan baru katakan sesi pertama.
“Pertama tentu saya kan punya dua segman kerena itulah saya berfikir masyarakat Jakarta butuh pekerjaan. Kedua pengawasan orang asing saya tahu dokumen-dokumen ini paling penting untuk diawasi dan yang paling penting sekali kita sudah punya E-KTP kami juga akan punya banyak yang semua dokumen-dokumen kependudukan. Kita punya kartu satu Jakarta,” jawab Sylvi.

Pertanyaan berikutnya ditanyakan Anies kepada calon nomor urut 2. Tentang pembangunan manusia Jakarta.

Ahok menjawab dengan inti pembangunan fisik di Jakarta sangat penting di Jakarta, Anies pun jawab dengan menskak Ahok.
“Saya rasa sederhana pertanyaannya, ‘bagaimana membangun manusia’. Jawabannya (Ahok) enggak nyambung sama sekali,” kata Anies saat debat cagub cawagub DKI, di Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1).

 

Anies pun sindir Ahok supaya tidak kerja dan kerja.

“Karenanya jangan kerja-kerja saja Pak Basuki. Pesan Bung karno banyak kerja banyak kata-kata, soalnya kata itu pesan. Kalau meremehkan kata-kata berarti meremehkan DKI Jakarta,” katanya.

 

Saat kesempatan diberikan kepada Ahok calon petanahana tersebut tegaskan dieranya, DKI dapat piagam dari Bappenas soal pembangunan manusia.

“Belum pernah di Indonesia provinsi mendapat empat piagam dari Bappenas, dan itu diperoleh oleh DKI,” katanya. (nap/mer)

Baca Juga:

Ira Koesno Moderator Debat Pilkada DKI Jakarta Ungkap Momen Berkesan

Setahun Blusukan Sandiaga Uno Hanya Siapkan Data dan Doa Jelang Debat

KPU DKI Umumkan Contoh Surat Suara Pilkada 2017