7 Momen LDR yang Paling Nggak Enak, Cuma Para Pejuang Rindu Saja yang Tahu

KabarHot10 Views

kabarin.co

Jarak itu cobaan terbesar di setiap hubungan, membuat kamu dan dia berjuang lebih keras daripada pasangan lainnya. Sebab kesulitan tak hanya ada pada persoalan komunikasi, tapi juga pada pikiran serta perasaan diri kalian masing-masing. Rasa cemas jika dia yang di sana berselingkuh, sampai pada rasa lelah harus terus menunggu dan menunggu.

Tapi selain kecemasan dan rasa lelah, ada juga beberapa momen kurang menyenangkan yang dialami oleh para pejuang LDR. Momen yang sebenarnya biasa tapi menjadi luar biasa karena bubuhan jarak. Dan momen itu memang cuma kalian para pejuang LDR yang tahu rasanya seperti apa. Berikut ulasannya seperti dikutip dari hipwee.com.

1. Lagi kangen nggak bisa ketemuan, mau telpon ternyata pulsa telpon atau internet abis. Ya udah ditahan aja di dalam hati masing-masing

Halo, An…. Ada kabar apa hari ini?
Hai, ada kabar kalau aku kang…. ((tut….tut….tut….tut….)) Halo, halo, Dik? Yah, kok mati jangan-jangan kuota internetnya habis. Huft, padahal lagi kangen.

 

Rindu sebenarnya sederhana, tapi menjadi rumit ketika ia bertemu dengan jarak. Saat rindu datang kamu dan dia tak bisa segera bertemu untuk menuntaskan. Paling untuk membuat rindu mereda sejenak, kalian berbicang lewat telepon, atau senangnya lagi jika bisa video call. Kamu membayangkan wajah itu nyata ada di hadapanmu, menatapmu dengan lekat, memberi senyuman yang paling menenangkan. Tapi sayang, sekadar telepon pun sulit sekali untuk kalian lakukan, saat ternyata pulsa telpon atau internet salah satu di antara kalian habis. Ya sudah, mau apalagi. Akhirnya rindu ditahan untuk tetap ada di dalam hati kalian masing-masing.

2. Saat mis-komunikasi berujung kesalahpahaman atau pertengkaran, menyelesaikannya juga bukan hal yang mudah


Pasangan satu kota aja nggak bisa menghindari terjadinya mis-komunikasi, apalagi kalian yang berbeda kota, yang hanya bisa berbincang lewat pesan atau telepon saja. Bisa dibilang mis-komunikasi sih udah jadi makanan wajib kalian, dalam arti sering sekali terjadi. Parahnya untuk meluruskan kembali kesalahpahaman ini bukan hal yang mudah. Kalian tak bisa menyelasaikannya lewat pesan atau chat saja. Paling tidak kalian harus lebih bersabar saat menyelsaikannya lewat telepon.

3. Nggak enak itu pas teman ada yang nyeletuk, Kamu yakin dia di sana setia? Kalau dia selingkuh gimana?”

Dika, apa kabarnya Nis? Dia masih di Ausi?
Baik, alhamdulillah. Iya masih. Tapi kenapa ya tiba-tiba kamu tanya-tanya tentang Dika?
Hmmm…. aneh aja sama kamu Nis, kok bisa ya bertahan dengan hubungan jarak jauh ini. Kamu yakin dia di sana setia? Kalau misalnya dia selingkuh gimana?

Nggak semua orang di sekitar kalian setuju dengan keputusan yang kamu serta dia ambil untuk menjalin hubungan jarak jauh. Ada juga orang-orang yang justru dengan mudahnya menjadi kompor untuk memanasi kecemasan. Jahat sih memang rasanya, tapi setelah kamu pikir-pikir kenapa ucapan-ucapan kurang enak itu tak dijadikan penyemangat. Semangat untuk membuktikan, jika kalian bisa bertahan dan kelak akan tiba waktunya untuk bisa bersama-sama selalu.

Baca Juga :

4. Saat kamu ada masalah dan butuh pundak untuk bersandar, tapi sayangnya dia jauh darimu


Pundaknya selalu terasa nyaman untuk bersandar melepas segala penat atau sekadar bermanja-manja ria. Tapi sayang jarak membuat pundaknya kini tak bisa selalu tersedia. Saat dilanda masalah, kamu memang masih bisa bercerita dengannya. Tapi, lagi-lagi rasanya tak akan sama jika kamu bercerita langsung sambil merebahkan sejenak kepala ini dipundaknya itu. Huft!

5. Ingin jalan-jalan ketempat favorit kalian, tapi kali ini kamu hanya sendiri tanpa ada dia di sisi

Sayang aku pengen banget deh main ke Kotu, terus makan di Batavia Cafe.
Ya udah, ke sana aja An….
Tapi masa aku ke sananya sendiri, kan biasanya pergi sama kamu. Hiks….
Ya udah, tunggu aku pulang aja ya.

Jujur perasaan iri pernah terlintas di hatimu, saat melihat teman-teman atau pasangan lainnya bisa sering pergi berdua bareng. Sedangkan kamu, keinginan jalan-jalan ketempat kesukaan kalian aja harus berujung miris. Hanya ada dua pilihan antara menunda keinginan untuk ke sana, atau kamu tetap pergi ke sana sendiri tanpa dia di sisi.

6. Acara penting kamu ataupun dia harus dilalui tanpa hadirnya pasangan, sebab jarak yang memisahkan

Sayang besok acara wisudaan aku. Senang sih, tapi sedih juga.
Lho kenapa?
Iya, soalnya nggak ada kamu di sini, ((ooohhhh….))

Jarak membuat kebahagianmu atau dia tak bisa benar-benar dibagi bersama. Mau tak mau beberapa acara penting harus dilalui tanpa hadirnya pasangan. Sebab kesibukan serta tanggung jawab tak bisa ditinggalkan begitu saja. Lagi-lagi, urusan hubungan lah yang harus dikesampingkan sementara waktu.

7. Nggak ada yang lebih menyesakkan, ketika pertemuan yang sudah berhari-hari di rencanakan tiba-tiba gagal dan harus mundur lagi.

Sayang, dua minggu kedepan aku ada proyek dadakan. Jadi pulangnya diundur lagi deh….
Yah…. nggak jadi ketemuan lagi kita.

Harapanmu mendadak sirna, ketika ternyata pertemuan yang direncanakan berhari-hari gagal dan harus mundur lagi. Perasaan kesal, kecewa, sedih semua tercampur dan tak tahu harus kepada siapa mengungkapkannya. Kepada dia yang di sana, rasanya tak mungkin. Sebab dia pasti merasakan hal yang sama denganmu. Jadilah rasa sesak itu kamu coba tutup rapat-rapat di dalam hatimu.

Momen-momen itu memang tak pernah mudah untuk dilewati, tapi kamu dan dia tak berhenti berusaha untuk selalu kuat menghadapinya. Sebab kalian masih saling yakin, jika mempertahankan hubungan masih lebih mudah dari memulai yang baru.(tsi)

Baca Juga, Gak Kalah Menariknya :