Miris, Masih Ada Tim Sukses yang Menggunakan Black Campaign dan Curang Dalam Berkampanye

kabarin.co – Pemahaman terhadap definisi kampanye sangat penting. Salah interpretasi terhadap makna kampanye malah bisa menyebabkan kekeliruan hingga kecurangan dalam pelaksanaan kampanye.

Calon Anggota Legislatif (Caleg) PPP untuk DPRD Kabupaten Solok nomor urut 9, Alfis Primatra merasa miris melihat kenyataan bahwa masih ada tim sukses yang tidak memahami definisi kampanye secara menyeluruh.

Miris, Masih Ada Tim Sukses yang Menggunakan Black Campaign dan Curang Dalam Berkampanye

Selama ini, kata Alfis, terdapat dua kategori kampanye yakni kampanye negatif (negative campaign) dan kampanye hitam (black campaign). Secara etik kampanye negatif masih diizinkan jika menyangkut kritik namun kampanye hitam dilarang keras karena bertujuan menjatuhkan lawan.

Baca Juga :  Wapres RI Serahkan Penghargaan Pramakarya Tahun 2021 kepada Gubernur Sumbar

“Salah seorang pendukung capres mengatakan kepada saya kedua jenis kampanye itu sama saja. Padahal orang ini mengklaim paham politik,” kata Alfis kepada wartawan, Senin (18/2).

Calon anggota legislatif asal Guguk kecamatan Gunung Talang menghimbau agar para kontestan tak menggunakan black campaign.
“Cara-cara black campaign dengan memfitnah sungguh tak etis. Dan juga para caleg untuk tak menggunakan money politic dan memanfaatkan ASN (aparatur sipil negara) dalam berkampanye” ujarnya