Abrasi Rusak 3 Rumah di Pessel, Warga Sebut Pemerintah Belum Respon

Kabarin.co, Pessel-Abrasi merusak 3 unit rumah di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Tiga unit rumah semi permanen yang rusak itu tepatnya berada di Kampung Pasa, Kenagarian Api Api, Kecamatan Bayang. Kondisinya kini rusak parah.

Untuk mengantisipasi dampak bencana itu, belasan jiwa yang mendiami tiga unit rumah tersebut mengungsi ke tempat yang lebih aman.

“Gelombang pasang air laut ini sudah terjadi sejak tiga hari ini. Karena terus menghantam, sehingga membuat rumah saya bersama dua rumah semi permanen lainnya  rusak berat. Bahkan nyaris terseret gelombang ke dalam laut,” kata Zulkifli 47, salah seorang pemilik rumah Selasa (7/12/202).

Untuk menghindari dampak buruk yang lebih besar, semua peralatan rumah tangga dan barang elektronik yang dimilikinya jsudah dipindahkan ke lokasi lain.

Ia menyayangkan sejak peristiwa abrasi itu terjadi, belum ada bentuk perhatian dari pemerintah setempat.

Zulkifli berharap ada upaya penanganan abrasi di Pantai Api Api itu dengan segera agar tidak memberikan dampak yang lebih luas lagi.

Ia mengatakan, abrasi yang terjadi di kawasan itu bukan merupakan yang pertama kalinya. Tapi sudah berulang terjadi seperti pada tahun 2019 lalu.

Hal yang sama juga dikatakan Hendra 42, warga lainnya. Ia menjelaskan abrasi itu juga telah merusak jalan kabupaten yang ada di sekitar kawasan wisata itu.

Dia khawatir bila tidak dilakukan penanganan dengan segera, kerusakannya akan lebih parah lagi.

Ia berharap kepada dinas terkait agar ratusan karung pasir yang tertimbun di kawasan pantai itu dapat digali kembali menggunakan alat berat, untuk dipasang kembali di sekitar depan bangunan rumah semi permanen yang mereka tempati itu.

Sementara itu, Komandan Pos (Danpos) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel yang meliputi area Kecamatan Bayang, Bayang Utara, dan Kecamatan Koto XI Tarusan, Delvi,  menjelaskan bahwa pihaknya telah turun ke lokasi melihat kondisi di lapangan.

Melalui kunjungan itu dia menyarankan kepada pemerintah nagari agar dapat membuat laporan ke BPBD Pessel terkait usulan dan upaya antisipasi awal dalam penanganan tanggap darurat.

Berdasarkan laporan itu, nantinya BPBD dapat menindaklanjuti sesuai dengan mekanisme yang diatur.

Menurutnya, penanganan abrasi Pantai Api Api setahunnya sudah menjadi prioritas pemerintah daerah. Pemerintah daerah juga telah mengusulkan pemasangan batu jeti untuk mencegah abrasi lebih parah.

“Namun karena pandemi Covid-19, sehingga upaya itu masih belum juga terwujud. Entah kapan realisasinya, kita juga belum tahu,” tuturnya.

Untuk saat ini, masyarakat yang tinggal di bibir pantai diminta untuk lebih waspada karena kondisi gelombang pasang menjelang akhir Desember ini berpotensi sering terjadi.(*)