Di Aceh, Pemudik Diminta Waspadai 13 Titik Longsor

kabarin.co – Sebanyak 2.700 pasukan gabungan mengamankan pelaksanaan mudik Lebaran 2016 di Propinsi Aceh. Dari jumlah tersebut 700 diantaranya merupakan personel kepolisian, sementara sisanya merupakan gabungan dari berbagai instansi.

Wakapolda Aceh, Brigjen Pol Rio S Djambak mengatakan, operasi pengamanan dilakukan saat arus mudik hingga arus balik pasca Lebaran Idul Fitri 1437 H. Untuk kenyaman pemudik saat menuju ke daerah tujuan, kepolisian sudah mendirikan pos pengamanan dan pos pelayanan.

Pos-pos tersebut akan menjadi lokasi pemberhentian maupun peristirahatan bagi pemudik di Aceh.

“Kita sudah dirikan 47 pos pengamanan dan 29 pos pelayanan untuk mudik kali ini. Pos-pos tersebut tersebar di seluruh Aceh,” sebut Wakapolda, Sabtu (02/07/2016).

Selain pos yang sudah didirikan tersebut, pemudik juga diizinkan untuk beristirahat di Polres-polres terdekat.

“Masyarakat juga boleh di polres terdekat. Disana pemudik dipersilakan untuk istirahat, bersih-bersih ataupun shalat di sana, jadi bisa sedikit relaks. Kita juga meminta masyarakat untuk berhati-hati dan waspada saat berkendara sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.

Diantara pos pengamanan dan pos pelayanan mudik tersebut, terdapat pula 13 pos yang didirikan di titik rawan longsor, diantaranya di kawasan pegunungan Aceh Besar, Aceh Jaya dan Kabupaten Bener Meriah. Kepala Dishubkomintel Aceh, Hasanuddin mengatakan, pihaknya telah melakukan survey bersama dengan pihak kepolisian, ada 13 titik rawan jalur mudik di Aceh.

Jumlah tersebut tersebar baik di lintas Tengah, Barat dan Timur jalan nasional. Disebutkan Hasanuddin, titik rawan tersebut terjadi bila cuaca hujan, dan akan menimbulkan longsor batu dan tanah.

Untuk mengantispasinya, setiap posko di titik rawan itu sudah ditempatkan petugas yang berwewenang untuk mengerahkan alat berat. Sehingga jalur mudik tetap lancar bila pun ada terjadi musibah longsor maupun lainnya. (kom)