Bantahan Edy Rahmayadi Gunakan Politik Uang dan Pengaruh Militer

Politik4 Views

kabarin.co – Calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi membantah telah menggunakan politik uang dalam berkampanye. Edy menolak video yang sempat viral memperlihatkan dirinya membagi-bagikan uang di sebuah gereja sehingga dia juga dianggap mencuri start kampanye.

Ketua PSSI itu mengatakan video yang dimaksud terjadi saat dia melakukan kunjungan ke sebuah gereja di wilayah Sumatera Utara Desember lalu. Ketika itu Edy diundang menghadiri perayaan Natal yang dihadiri anak-anak dan ibu-ibu seperti yang terlihat dalam video.

Bantahan Edy Rahmayadi Gunakan Politik Uang dan Pengaruh Militer

“Politik uang jelas dilarang undang-undang dan saya tidak akan melakukannya,” kata Edy di Jakarta, Jumat (5 /1).

“Saya tidak mengerti dengan viral yang dimunculkan karena saat itu saya diundang ke tempat ibadah yang dihadiri anak kecil dan fakir miskin. Apakah bagi-bagi uang itu salah karena waktu itu tidak ada urusan politik.”

Edy merupakan salah satu kandidat kuat memenangi Pilgub Sumut. Sejauh ini dia telah mengantongi lima dukungan resmi dari Partai Golkar, Gerindra, PKS, PAN dan Nasdem dengan total 50 kursi di DPRD. Itu belum termasuk dukungan pengaruhnya sebagai mantan militer yang baru saja mengundurkan diri. Sebagai contoh baliho Edy yang berpakaian militer berpangkat terakhir Letnan Jenderal marak di wilayah Sumut.

“Semua baliho, spanduk yang ada di Medan terpasang bukan karena kemauan saya tapi simpatisan saya. Saya juga sudah meminta semua hal berbau militer dilepas karena sekarang saya sudah sipil.”

Mengenai strategi kampanye serta cara meraih dukungan dan simpati, Edy berencana menggerakkan lima mesin partai pendukungnya.

“Masing-masing Parpol itu memiliki massa yang akan saya gerakkan. Mereka di dukung relawan, tokoh agama dan tokoh pemuda.” (arn)

Baca Juga:

Pensiun Dini, Letjen Edy Rahmayadi Resmi Tak Jabat Pangkostrad

Gerindra, PKS, dan PAN Resmi Usung Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut 2018

Demi Maju Pilgub Sumut 2018, Pangkostrad Letjen Edy Rahmady Pensiun Dini dari Militer

Mutasi Dibatalkan, Pangkostrad Tetap Ingin Pensiun Dini