Bendera Pramuka Berkibar di Puncak Kilimanjaro

kabarin.co – Andalan Nasional Kwarnas Gerakan Pramuka Kak Eko Sulistio berhasil mendaki hingga Puncak Kilimanjaro, Stella Point, di ketinggian 5895 mdpl (meter di atas permukaan laut).

Bendera Indonesia dan Bendera Gerakan Pramuka berhasil ditancapkannya di puncak gunung tertinggi di Benua Afrika itu yang disebut juga Kilima Dscharo atau Oldoinyo Oibor yang artinya gunung putih.

“Perjuangan ini semata-mata untuk memperingati Hari Pramuka Ke-55 dan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-71. Alhamdulillah, bendera Pramuka dan Merah Putih berkibar di gunung tertinggi di Afrika ini,” ucapnya dengan penuh semangat dalam pernyataan yang diterima Kompas.com, Minggu (7/8/2016).

Kilimanjaro setiap tahunnya dikunjungi sekitar 15.000 pendaki, dan 40 persen di antaranya berhasil sampai ke puncak.

Kak Eko berhasil sampai di puncak setelah menempuh perjalanan selama delapan hari, dimulai dari gerbang pendakian Machame Gate.

“Machame Gate adalah pintu gerbang pendakian, di sini kita mengisi formulir pendaftaran, cek kesehatan, cek peralatan, cek porter, dan guide sebelum melakukan pendakian,” ujar Kak Eko.

Kak Eko mendaki Kilimanjaro bersama staf KBRI dari Nairobi Kak Adit dan ditemani 19 orang porter, tiga guide, dan satu dokter.

‎Ia menuturkan, banyak sekali tantangan yang harus dilalui pendaki untuk sampai ke puncak, salah satunya seperti, pusing, tidak nafsu makan, halusinasi, dan penyakit ketinggian.

“Ini adalah perjalanan yang luar biasa dalam hidup saya, karena tidak semua orang mampu menjalankan pendakian ini. Jalan terjal, cuaca ekstrim, dengan suhu minus 15 derajat celcius, oksigen semakin menipis tetap harus kita hadapi,” ucapnya.

Kak Eko mengungkapkan, kondisi yang ekstrim itu terjadi di ketinggian 5.000 meter. Banyak pendaki-pendaki dari berbagai negara yang terpaksa dievakuasi karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan. Ia bersyukur pada situasi seperti itu masih bisa bertahan untuk melanjutkan perjalanan.

“Saya lihat, pendaki dari Jepang, Jerman, Hongkong, Taiwan harus dievakuasi turun ke bawah, karena cuacanya sangat ekstrim. Alhamduliah saya masih bisa lanjut, saya orang Indonesia, negara yang besar, karena itu motivasi saya harus besar,” tuturnya.

Mendaki gunung bukanlah hal yang baru bagi Kak Eko. Ia sebelumnya sudah pernah mendaki gunung-gunung di Indonesia termasuk Jaya Wijaya gunung tertinggi yang ada di Papua dengan ketinggian 4.884 mdpl. Di Eropa Kak Eko juga pernah melakukan pendakian bersama Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Kak Adhyaksa Dault.

Sementara itu, Kak Adhyaksa Dault Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada KBRI Nairobi dan Kak Eko Sulistio.

“Saya sudah mendaki banyak gunung di dalam dan luar negeri. ini bukan semata soal kekuatan fisik, tapi juga kekuatan pikiran dan motivasi. Kalau soal fisik saja, Kak Eko dan tim sangat mungkin gagal. Tapi kan tidak, nyatanya ia berhasil mengibarkan Bendera Indonesia dan Bendera Gerakan Pramuka di Puncak tertinggi Afrika. Kenapa? Karena sebelum berangkat, pikirannya sudah ada di puncak, ada motivasi besar ingin membahagiakan banyak orang,” jelas Kak Adhyaksa Dault. (kom)