Pasalnya, rupiah saat ini masih mendapatkan sentimen negatif, salah satunya dari sikap Presiden AS Donald Trump yang akan menuntut China atas tuduhan peretasan dan spionase ekonomi AS.
“Selain itu, pasar juga akan mengantisipasi rapat bank sentral AS, The Federal Reserve pekan depan,” katanya, Kamis (13/12).
Dari dalam negeri rupiah juga tidak mendapatkan dukungan. Hal ini membuat penguatan rupiah terbatas dan masih renta terpengaruh sentimen negatif dari global. (cnn)
Baca Juga:
Rupiah Menguat Tipis Pagi Ini di Rp14.585/USD