Jelang Rilis Inflasi, Rupiah Menguat Rp14.225/USD

Indonesian rupiah banknotes are seen at a money changer in Jakarta, Indonesia, September 4, 2018. REUTERS/Willy Kurniawan

Dari dalam negeri, pelaku pasar tengah mengantisipasi rilis inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS), di mana tren inflasi diperkirakan masih stabil. Tercatat, inflasi bulanan Indonesia bergerak dari 0,32 persen menjadi deflasi 0,17 persen di Februari. Jika inflasi stabil, artinya fundamental ekonomi Indonesia masih kuat.

Tak ketinggalan, ada angin segar dari pertemuan antara AS dan China di Beijing akhir pekan lalu. Pertemuan terkait perang dagang ini memutuskan penundaan bea masuk untuk sejumlah produk dua negara.

Baca Juga :  Rupiah Dibuka Melemah ke Rp14.157/USD

Namun, penguatan rupiah justru tertahan oleh proses cerainya Inggris dari Uni Eropa, atau disebut Brexit pada Jumat (29/3) waktu setempat. Dalam voting tersebut, parlemen Inggris menolak lagi usulan Perdana Menteri Theresa May tentang paket kompensasi (deal) bagi Inggris setelah keluar dari Uni Eropa.

Terombang-ambingnya Brexit bisa melemahkan poundsterling dan membuat dolar AS menjadi instrumen investasi yang cukup aman (safe haven). Apalagi, saat ini harga emas tengah turun tajam. Walhasil, indeks dolar AS masih cukup kuat.