Rupiah Menguat ke Posisi Rp14.100/USD

Pertama, indeks jasa China yang disusun oleh Caixin menunjukkan penguatan, dari 51,1 pada Februari menjadi 54,4 pada Maret. Kedua, indeks European Services Purchasing Manager Index (PMI) menguat dari 52,7 di Februari ke 53,3 pada Maret.

Dengan data ini, pelaku pasar masih percaya bahwa kondisi ekonomi global masih mumpuni, sehingga investasi ke aset berisiko di negara berkembang kembali dilirik. Khusus untuk Indonesia, pelaku pasar menilai fundamental ekonominya masih kuat setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis inflasi tahunan sebesar 2,48 persen pada Maret atau turun dari Februari 2,57 persen.

Tak ketinggalan, penguatan rupiah juga disebabkan oleh optimisme akan negosiasi perang dagang antara AS dan China. Perkembangan terbaru, China sepakat untuk membeli banyak komoditas AS mulai 2025 dan menyepakati 100 persen kepemilikan AS di perusahaan AS yang beroperasi di China.

Baca Juga :  Rupiah Melemah ke Level Rp14.097

“Jadi dengan kondisi yang mixed (bercampur), rasanya rupiah akan kembali menguat pada hari ini,” jelas Nafan kepada CNNIndonesia.com, Kamis (4/4).