Aksi rencananya akan tetap dilakukan pada hari ini. Massa berkumpul di KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Semalam, kerusuhan di Gedung Bawaslu memanas dan meluas hingga Petamburan. Hal ini, lanjut Ibrahim, tentu menjadi perhatian investor sebelum mengalirkan dana ke Indonesia.
“Karena aksi massa pada 22 Mei masih terjadwal, maka risiko keamanannya masih cukup tinggi. Ini mungkin yang menjadi perhatian investor,” jelas Ibrahim, Rabu (22/5).
Selain itu, pergerakan rupiah juga masih didukung oleh sentimen perang dagang. Perkembangan terakhir, AS masih memperbolehkan Huawei membeli produk AS hingga 19 Agustus mendatang. Padahal sebelumnya, Departemen Perdagangan AS melarang Huawei untuk membeli produk AS.
Namun akibat perang dagang, ternyata imbal hasil obligasi pemerintah AS ikut meningkat. Sehingga, ini membuat dolar AS ikut kena mujur.
“Sehingga untuk hari ini, rupiah akan ditransaksikan di level Rp14.456 hingga Rp14.520 per dolar AS,” pungkas dia. (cnn)
Baca Juga:
Rupiah Semakin Tertekan ke Rp14.465 per USD