Ia sendiri tidak menampik, kopi-kopi asal Indonesia yang berkualitas menjadi incaran negara luar untuk dikonsumsi.
Untuk itu ia berharap, petani kopi yang menjadi p<span;>enghasil biji kopi bisa menjadi penghasil produk kopi.
“Di hulu tingkatkan produktivitas di hilir hasilkan produk berkualitas,” pungkasnya.
Ketua Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) Sumbar Fajarudin mengatakan, produksi dari Sumbar bahkan sebagian diantaranya juga sudah menembus pasar luar seperti Amerika hingga negara-negara Eropa. Bahkan kopi-kopi dengan kualitas terbaik langsung dipesan hingga ke daerah penghasil.
Ia menambahkan, beberapa daerah penghasip kopi terbaik itu seperti di Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Tanahdatar yaitu di Pariangan dan Salimpauang.
Di Kabupaten Agam di sekitar Lasi dan Situjuah, dan Kabupaten Pasaman Barat di Talamau. Pengembangan memperhitungkan kesuburan tanah, ketinggian, suhu dan iklim.
Ia menyebut, luas perkebunan kopi di Sumbar mencapai 27 ribu hektare. Sementara produksi kopi mencapai 17 ribu ton per tahunnya.