Komoditas utama non migas yang nilai dan volumenya turun, antara
lain, karet dan barang dari karet (nilai: -21,58 persen, volume 28,64
persen. Garam, Belerang, dan Kapur (nilai: -8,38 persen, volume -4,20 persen. Sari hahan samak dan celup (nilai -26,45 persen, volume: -39,97 persen.
Pada Triwulan II-2024 (y-on-y), konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar
2,15%.
“Sumatera Barat menyumbang 6,86% terhadap perekonomian di pulau Sumatera dan hanya 1,52% terhadap perekonomian nasional. Pertumbuhan ekonomi di Sumbar, merupakan urutan ke-5 dibanding provinsi lain di Pulau Sumatra,” tutupnya.
(*)