kabarin.co – Jakarta, Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Luhut Binsar Pandjaitan mengaku kecewa dengan minimnya progres fasilitas pemurnian (smelter) milik PT Freeport Indonesia.
Luhut menerangkan, sampai saat ini progres smelter Freeport masih sebesar 14 persen. Yang lebih membuat ia kecewa, sampai saat ini belum ada aktivitas konstruksi yang dilakukan Freeport di Gresik.
“Pembangunan smelter ini mengecewakan, tapi kami pasti akan kejar lagi. Tidak ada ruang lagi bagi mereka, kami akan tekan,” ujar Luhut di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (1/9).
Lebih lanjut ia menerangkan, Freeport dianggapnya malas melanjutkan smelter karena menunggu perpanjangan Kontrak Karya (KK) yang habis pada tahun 2021 mendatang.
Menurut Luhut, Freeport mau melanjutkan smelter jika sudah ada kepastian perpanjangan kontrak karya, di mana negosiasinya akan mulai dilakukan tahun 2019 mendatang sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) no. 77 tahun 2014
“Sudah berpuluh tahun mindset Freeport ini bisa menekan pemerintah. Kali ini, pemerintah tidak bisa ditekan. Kami akan segera carikan solusinya,” kata Luhut.